Anak Sering Menelan Pasta Gigi, Bahaya Enggak Sih?

18 Mei 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak membersihkan gigi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak membersihkan gigi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyikat gigi adalah rutinitas yang tidak boleh dilewatkan oleh anak-anak. Apalagi, aktivitas ini kini bisa terasa menyenangkan karena model sikat gigi yang lucu-lucu, maupun pasta gigi yang hadir dalam berbagai macam rasa dan warna.
ADVERTISEMENT
Tetapi, pernahkah Anda melihat anak menelan pasta giginya saat menyikat gigi? Kira-kira, bahaya enggak ya bila odolnya tertelan?
Nah Moms, anak-anak kecil umumnya belum memiliki refleks berkumur dan membuang ludah yang baik. Sehingga, ia sering kali menelan pasta giginya, baik disengaja ataupun tidak sengaja.
Namun, bila Anda khawatir sering menelan odol akan membuat si kecil sakit, simak dulu penjelasan kenapa pasta gigi berfluoride itu penting digunakan anak di bawah ini.

Alasan Pasta Gigi Berfluoride Penting Digunakan Anak-anak

Anak-anak sudah harus disikat giginya sejak gigi pertamanya muncul. Ahli menyarankan agar gigi si kecil dibersihkan sebanyak dua kali dalam sehari, dengan pasta gigi berfluoride yang diformulasikan untuk anak-anak, yakni sebesar 1.000 ppm.
ADVERTISEMENT
Anda juga perlu memahami mengapa menggunakan pasta gigi berfluoride itu penting, Moms.
Menurut Dokter Gigi Spesialis Anak sekaligus expert kumparanMOM, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA., menganalogikan fungsi fluoride untuk gigi anak.
Menurutnya, gigi anak itu seperti bangunan terdiri dari tumpukan batu bata, --yang disebut juga kalsium. Kemudian, ada asam yang akan mengambil batu bata kalsium tersebut, yang membuat bangunan gigi menjadi berlubang.
Ilustrasi kesehatan gigi anak. Foto: Shutter Stock
Dan dengan fluoride akan menggantikan 'batu bata' yang terlepas atau diambil. Bukan cuma digantikan, tetapi batu batanya sekaligus 'dilem'. Sehingga bila si asam ini mau mengambil batu batanya, ia akan kesulitan melakukannya.
"Gampangnya, fluoride tujuannya bukan hanya menambah gigi pada saat belum terjadi lubang. Tetapi juga membuat gigi lebih kuat dari serangan asam," ungkap drg. Joshua.
ADVERTISEMENT

Penjelasan Bahaya atau Tidak Anak Menelan Sikat Gigi

Berdasarkan jurnal 'Fluoride in dental products: safety considerations' yang dipublikasikan dalam Pubmed menjelaskan, jumlah fluoride yang tidak aman masuk ke dalam tubuh manusia sebesar 5 mg per kilogram berat badan.
"Jadi anak usia 2-3 tahun yang beratnya 10 kg, fluoride jadi enggak aman kalau masuk sebesar 5x10=50 mg," ucap dia.
Penting juga untuk memahami penggunaan pasta gigi pada anak. Dianjurkan pada anak-anak berusia di bawah tiga tahun untuk menggunakan pasta gigi berfluoride sebesar biji beras. Sedangkan anak berusia 3-6 tahun sebesar kacang polong atau biji jagung.
Dan menurut jurnal 'Chronic Fluoride Toxicity: Dental Fluorosis' tahun 2011 yang diakses dari National Institutes of Health menyatakan, pasta gigi berfluoride dengan kandungan 1.000 ppm dengan besaran kacang polong itu hanya mengandung maksimal 0,5 mg.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kalau anak dengan [berat badan] 10 kg masuk sebesar 50 mg baru jadi masalah. Sedangkan fluoride sekali sikat gigi hanya 0,5 mg. Bayangkan anak-anak dalam sehari harus sikat gigi, berarti 50:0,5 maka 100 kali sikat gigi hari dan odolnya semua ketelan, itu baru jadi masalah," jelas drg. Joshua.
Namun, jika Anda khawatir kebiasaan anak ini terus berlanjut, dan si kecil terlihat masih kesulitan untuk belajar tidak menelannya, sebaiknya konsultasikan kepada dokter gigi untuk dicarikans solusinya.