Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak Sulit Disapih seperti Putra Sabai Morscheck, Harus Bagaimana?
31 Januari 2023 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Umumnya ibu akan menyapih anaknya saat berusia 2 tahun. Hal ini juga sedang dilakukan oleh ibu dari dua anak, Sabai Morscheck. Ya, istri dari Ringgo Agus Rahman itu sedang disibukkan dengan drama menyapih putra keduanya, Mars yang sudah berusia 2 tahun 2 bulan.
Lewat salah satu unggahan di laman Instagram pribadinya, Sabai membagikan momen ketika putranya itu masih tetap minta disusui di tengah proses penyapihannya.
Dalam video tersebut, Mars terus merengek mengajak sang ibu ke kamar karena ia ingin ‘dudu’ (susu). Lantas, Sabai pun menanyakan usia Mars yang sudah menginjak 2 tahun tapi masih ingin menyusu. Meski begitu, Sabai pun tetap menuruti kemauan putranya dengan syarat menyusunya hanya sebentar saja.
ADVERTISEMENT
Sama halnya seperti menyusui, perjalanan menyapih juga tidak mudah bagi beberapa ibu. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan, ya?
Dikutip dari Parents, berikut ini beberapa tips agar ibu bisa menyapih anak dengan efektif.
Tips Jitu Menyapih Anak dengan Efektif
Kenali tanda anak siap disapih
-Kehilangan refleks dorongan lidah yang aktif yang menyusu.
-Rewel saat disusui.
-Punya minat lebih tinggi pada makanan daripada ASI.
Atur jadwal
Mengatur jadwal penyapihan sangat menentukan keberhasilan Anda, Moms. Misalnya saja dengan konsisten menyusui di siang hari atau malam hari saja. Namun tentunya ini juga disesuaikan dengan kondisi si kecil. Menurut direktur sumber daya pengasuhan di Zero to Three, Claire Lerner, LCSW, sebaiknya ibu tidak menolak anak untuk menyusu apabila ia sedang mengalami perubahan pada hidupnya seperti, masa tumbuh gigi, sedang sakit, atau pindah ke lingkungan baru.
Mulai dengan perlahan
ADVERTISEMENT
Sedikit melonggarkan sesi menyusui memungkinkan anak untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Misalnya saja dengan menghilangkan satu sesi menyusui per minggu. Jika awalnya masih menyusui hingga 3-4 kali dalam sehari, sebaiknya kurangi jadwal dan isi waktu luang anak untuk melakukan aktivitas lain agar ia tidak merasa kehilangan.
Jika Anda cukup konsisten dan tidak ada hambatan berarti dari anak, ibu bisa melanjutkan dengan menghilangkan 2 sesi menyusui pada minggu berikutnya. Ikuti aturan tersebut hingga si kecil benar-benar bisa berhenti menyusu secara alami.
Berikan kenyamanan emosional
Menyusu termasuk aktivitas yang disukai anak karena ia akan melakukan kontak fisik dengan ibunya, sehingga ia akan merasa aman dan nyaman. Oleh karenanya, penting untuk memberikan aktivitas pengganti yang dapat memberikan kenyamanan yang sama secara emosional untuknya. Ini bisa dimulai dengan menghabiskan waktu berkualitas bersamanya dengan membaca buku sambil memangku anak, memberikan pijatan pada tubuhnya, atau sekadar menemaninya tidur siang.
ADVERTISEMENT