Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Anak Sulung Berisiko Alami Oldest Child Syndrome, Apa Maksudnya?
28 Maret 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Moms, banyak yang percaya kepribadian anak tergantung pada urutan mereka lahir. Hal ini juga diungkap dalam Teori Urutan Kelahiran dari seorang psikolog terkenal asal Austria, Alfred Adler. Meskipun teori ini juga ditentang oleh ahli-ahli lainnya, tetapi karakteristik anak sulung, tengah, dan bungsu masih dipercaya oleh sejumlah orang tua.
ADVERTISEMENT
Yang mungkin banyak dicari tahu adalah bagaimana sih karakteristik anak sulung? Nah Moms, pernah enggak sih Anda memperhatikan anak sulung tiba-tiba membuat ulah karena cemburu atau berusaha mendominasi dari adiknya? Bisa jadi, dia sedang mengalami sindrom anak tertua (oldest child syndrome). Apa maksudnya?
Dikutip dari Mom Junction, sindrom ini dimaksudkan kelahiran saudara mereka membawa transisi baru dan normal bagi kehidupan si anak sulung. Dari yang awalnya hanya 'anak tunggal', si kecil bisa merasa tergeser serta harus berbagi kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Transisi ini bisa membuat anak stres dan menyebabkan krisis perkembangan diri. Inilah yang menjadi akar penyebab persaingan antarsaudara, kecemburuan, bahkan pengalaman traumatis bagi anak sulung.
Tanda Anak Sulung Mengalami Oldest Child Syndrome
Moms, anak sulung biasanya mengalami beberapa emosi yang bila tidak dikendalikan mungkin bisa berpengaruh ke kepribadian mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja tanda anak sedang mengalami oldest child syndrome berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Ingin Mendominasi
Nah, si kakak sebenarnya bisa lho memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab bila diarahkan dengan baik. Namun, bila yang terjadi ia ingin selalu di depan dan didahulukan oleh orang tuanya, bisa jadi dia sedang mengalami sindrom tersebut.
2. Selalu Sempurna
Sebuah penelitian menyebutkan anak sulung cenderung perfeksionis dan memiliki standar tinggi, serta cenderung lebih berprestasi. Orang tua bisa mengarahkan batasan sempurna itu seperti apa. Tetapi bila mereka menjadi agresif ketika saudaranya menang, itu menjadi sifat yang tidak sehat.
3. Tertekan dengan Tuntutan Orang Tua
Beberapa orang tua terkadang mendorong anak yang lebih tua akan menjadi sempurna dari segala aspek, agar bisa dicontoh oleh adik-adiknya. Tetapi, tekanan tersebut justru bisa membuat mereka tidak nyaman dan akhirnya tak bisa menerima kegagalan.
ADVERTISEMENT
4. Harga Diri yang Tinggi
Masih dari teori Adler, ditemukan bahwa anak sulung cenderung memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Kepribadian ini bisa membantu mereka dalam bidang akademik maupun profesional, tetapi mungkin kurang membantu pada kehidupan sosialnya. Harga diri yang tinggi membuat anak memiliki ego tinggi pula.
5. Kembangkan Sikap Kompetitif yang Tidak Sehat
Perlu diperhatikan juga nih, Moms, bila si kakak sudah mulai cemburu berlebihan, karena dia bisa memunculkan rasa tidak suka pada orang tua dan adiknya. Sehingga, dia akan menciptakan sikap kompetitif yang tidak sehat, bahkan berlanjut hingga dewasa.
6. Menjadi Obsesif
Di sisi lain, ada kemungkinan juga anak akan mencoba melakukan sesuatu yang sempurna sampai ke tingkat obsesi. Misalnya, terobsesi untuk menjadi kakak yang sempurna, namun ia jadi kehilangan jati dirinya. Dikhawatirkan ini bisa menjadi tidak sehat bagi dirinya dan adik-adiknya.
ADVERTISEMENT
7. Memaksa Adik untuk Patuh
Siapa sih yang tidak senang ketika melihat sang kakak mengembangkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan terhadap adiknya? Bila berjalan baik, kakak beradik ini akan membangun ikatan saudara yang tulus. Namun jika tidak, ada kemungkinan anak tertua memaksa adiknya untuk mematuhi mereka, seperti si adik mematuhi orang tuanya.
8. Bertindak Mengendalikan Adik
Ketika mengembangkan sifat perfeksionis, anak sulung cenderung akan mengendalikan segala sesuatu di sekitar mereka, termasuk adik-adiknya. Kecenderungan untuk memimpin dan memiliki kekuatan tertinggi bisa menyebabkan sang kakak bertindak terlalu mengontrol.
Mengatasi Anak Sulung yang Mengalami Oldest Child Syndrome
Jadi, bagaimana untuk mengatasi anak sulung yang sedang mengalami sindrom ini?
Pertama adalah orang tua perlu berpikir realistis dan tidak menetapkan target tinggi agar si kecil tidak merasa terbebani apa pun. Jika mereka melakukan kesalahan, Anda harus tetap memujinya. Biarkan anak menerima kegagalan sesekali, dan memotivasinya untuk terus melakukan yang terbaik sebisa mereka.
ADVERTISEMENT
Kemudian Anda jangan membebani anak sulung tanggung jawab yang begitu banyak. Karena dengan begitu, sama saja orang tua tidak memberikan anak kesempatan untuk berkembang. Jadi, doronglah anak melakukan hal-hal yang disukai, serta mengajari mereka agar tidak perlu memerintah atau mendominasi sesuatu.
Dan jangan lupa, selalu sediakan waktu luang untuk anak tertua, baik di rumah atau berjalan-jalan berdua saja. Bicarakan tentang keseharian mereka dan apa yang sedang dibutuhkan. Buatlah anak tetap merasa istimewa, mendapat kasih sayang, dan mengembangkan rasa saling mencintai satu sama lainnya!
=====
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.