Anak Telat atau Belum Pernah Vaksin Polio? Simak Cara Menyusulkannya, Moms!

25 November 2022 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin polio untuk anak.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio untuk anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jumlah anak yang terinfeksi polio di Kabupaten Pidie, Aceh, kini sebanyak 4 orang. Tiga anak di antaranya tidak mengalami gejala serius, namun satu kasus yang pertama kali ditemukan mengalami lumpuh layuh.
ADVERTISEMENT
Moms, polio bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. IDAI menyebut, jika ada satu kasus polio yang terdeteksi, kemungkinan ada 200 anak yang sudah terinfeksi dengan gejala ringan hingga berat. 1 dari 200 anak menderita lumpuh layuh permanen, 8 anak bisa mengalami meningitis (radang selaput otak), dan sisanya kemungkinan mengalami gejala yang lebih ringan.
Untuk mencegah penularan virus tersebut, si kecil perlu diberikan vaksin polio, baik dalam bentuk tetes (oral) ataupun injeksi. Ya Moms, ada dua jenis vaksin polio, yaitu bivalent oral polio vaccine (bOPV) dan inactivated polio vaccine (IPV).
Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, menjelaskan, berdasarkan anjuran dari Kemenkes, pemberian vaksin bOPV sebaiknya diberikan pada anak setelah lahir, setelah pulang ke rumah, atau saat pertama kali kontrol ke rumah sakit. Tak sampai situ, vaksin tersebut akan dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan yang bersamaan dengan imunisasi DPT.
ADVERTISEMENT
“Pemberian vaksin bOPV berdasarkan dari kemenkes diberikan pada anak setelah lahir, atau setelah pulang ke rumah, atau pertama kali kunjungan ke rs, dan dilanjutkan biasanya pada usia 2, 3, dan 4 bulan, berbarengan dengan imunisasi DPT,” jelas dr. Reza, saat dihubungi kumparanMOM, Kamis (24/11).
Ilustrasi imunisasi polio pada bayi. Foto: Shutter Stock
Dr. Reza juga menambahkan, sebaiknya anak-anak juga diberi vaksin IPV pada usia 4 dan 9 bulan untuk memperkuat imunitas tubuhnya terhadap serangan virus polio.
“Alangkah lebih baiknya jika diberikan juga yang namanya IPV yang disuntikkan pada usia 4 dan 9 bulan,” tambahnya.
Namun, bagaimana jika anak terlambat atau tidak mendapatkan vaksin polio pada usia tersebut? Apa yang harus dilakukan orang tua?

Yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Anak Telat Vaksin Polio

Menurut dr. Reza, tidak ada kata terlambat untuk memberikan vaksin polio pada anak. Baik itu dalam bentuk IPV ataupun OPV. Artinya, tidak ada batasan khusus berdasarkan usia untuk mendapatkan vaksin polio, Moms.
ADVERTISEMENT
“Vaksin polio, baik IPV ataupun OPV tidak ada kata terlambat. Jika memang sudah telat, segera diberikan dan tidak ada batasan khusus,” ungkap dr. Reza.
Ilustrasi imunisasi polio untuk anak. Foto: Shutter Stock
Sama seperti jenis vaksinasi lainnya, pemberian vaksin polio dosis pertama dan kedua dalam bentuk OPV ataupun IPV, harus diberikan jeda setidaknya empat minggu dari dosis pertama.
“Idealnya, karena OPV bentuk oral atau kita sebut vaksin yang dilemahkan, harus ada jeda pemberian minimal empat minggu dari vaksin pertama dengan OPV kedua, begitupun juga untuk anak yang diberikan IPV atau melalui suntikan, boleh diberikan tapi harus ada jeda empat minggu dari pemberian pertama,” tutur dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Brawijaya Antasari itu.
Senada dengan itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K), juga mengatakan bahwa vaksin polio tetap bisa diberikan pada anak jika waktunya tidak sesuai anjuran Kemenkes. Tak perlu khawatir, vaksin tersebut bisa diperoleh di seluruh faskes daerah-daerah, Moms. Anda pun juga bisa mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang diselenggarakan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Bisa disusulkan, atau nanti ikut PIN di daerahnya masing-masing. Setelah KLB biasanya pemerintah membuat PIN, ikut saja,” kata dr. Piprim, kepada kumparanMOM di kesempatan yang sama.