Anak Tiba-tiba Kejang padahal Tidak Demam, Harus Bagaimana?

28 Desember 2023 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Tiba-tiba Kejang padahal Tidak Demam, Harus Bagaimana? Foto: aslysun/Shuttterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Tiba-tiba Kejang padahal Tidak Demam, Harus Bagaimana? Foto: aslysun/Shuttterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang ibu membagikan video detik-detik anaknya yang masih bayi tiba-tiba mengalami kejang. Padahal anaknya sedang tidak demam atau sakit apa pun. Setelah kejang selama beberapa detik, anak tersebut kemudian kembali normal seperti biasa, seolah tak terjadi apa-apa.
ADVERTISEMENT

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A menjelaskan, kejang merupakan keadaan tidak terkontrolnya otot gerak atau perubahan perilaku yang bisa bermanifestasi dan anak tiba-tiba bergerak seperti kejang seluruh tubuh, matanya menatap atau melirik ke atas, dan seluruh tubuhnya tegang. Kemudian salah satu sisi badan lengan atau kaki tiba-tiba bergetar atau kaku.
Ya, Moms, apa yang dialami anak dalam video itu disebut spasme infantil. Itu adalah salah satu jenis epilepsi pada bayi.
Anak dalam video itu terlihat mengalami otot kaku dan kaget. Meskipun jarang, kondisi ini adalah gangguan otak yang parah alias ensefalopati epilepsi yang merusak otak.
"Bayi yang mengalami spasme infantil, menunjukkan gejala di usia 4 hingga 6 bulan. Kondisi ini bisa terjadi pada bayi dengan atau tanpa kelainan, atau cedera otak yang diketahui," ujar Dokter Aisyah kepada kumparanMOM.
Ilustrasi bayi. Foto: ucchie79/Shutterstock
Dokter Aisya mengungkap gejala kejang tanpa demam ini biasanya membuat tubuh bayi tersentak dengan cepat bersama dengan lengan terlentang. Bayi mungkin akan mengalami kejang dalam beberapa fase.
ADVERTISEMENT
Episode kejang masing-masing berlangsung 1 hingga 2 detik. Kejang bisa muncul kembali dalam jeda 5 hingga 10 detik.
"Ini sering salah dikira refluks, kolik, atau sentakan tidur, sampai kejang yang sering terjadi dan parah. Kejang bisa terjadi setelah bayi bangun dari tidurnya dan biasa tidak terlihat lagi saat tidur," imbuh Dokter Aisya.

Penyebab Kejang Tanpa Demam

Kejang tanpa demam pada anak terkadang menjadi tanda dari epilepsi atau banyak orang menyebutnya dengan step. Namun, jika sebelumnya belum pernah kejang dan tiba-tiba mengalami kejang padahal tidak sedang demam, segeralah bawa ke dokter, Moms!
Beberapa penyebab kejang yakni infeksi, pendarahan di kepala pasca trauma, adanya alergi makanan atau obat hingga rendahnya gula darah.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Dokter Aisya, dokter spesialis anak dr. Reza Abdussalam, Sp.A, juga menyebut kejang tanpa demam biasanya disebut epilepsi. Epilepsi adalah kejang berulang dua kali atau lebih tanpa penyebab. Biasanya berlangsung lebih dari 24 jam.
Ia mengatakan, epilepsi muncul tanpa penyebab atau pencetus apa pun. Jadi munculnya kejang bukan saat anak demam, setelah terjatuh atau terbentur, saat anak marah atau menangis, maupun karena pencetus fisik dan emosi lainnya.

Faktor Risiko

1. Faktor genetik memang berperan dalam epilepsi (tetapi tidak semua jenis epilepsi)
2. Anak dgn gangguan perkembangan otak,
3. Riwayat perdarahan di kepala,
4. Riwayat radang otak,
5. Riwayat radang selaput otak,
Kondisi di atas menyebabkan kerusakan sel saraf yang suatu saat dapat menjadi focus timbulnya kejang pada epilepsi.
ADVERTISEMENT

Secara umum jika terjadi kejang di rumah, ini yang perlu dilakukan:

1. Baringkan dan miringkan
2. Jangan memasukkan benda apa pun ke mulut (jari, kopi, air, sendok)
3. Singkirkan benda yang membahayakan di sekelilingnya.
4. Jangan mencoba untuk menghentikan gerakan pasien.
5. Start timer/pencatat waktu. Jika kejang lebih dari 5 menit segera ke UGD
6. Dokumentasikan dengan video, untuk dikonsultasikan selanjutnya dengan dokter
7. Berikan obat anti kejang lewat dubur jika tersedia di rumah.o