Anak yang Cepat Berjalan Cenderung Lambat Bicara, Mitos atau Fakta?

17 Oktober 2020 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu sedang mendampingi anak belajar jalan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu sedang mendampingi anak belajar jalan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap anak diyakini memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda. Artinya Anda tidak bisa menyamakan kecepatan tumbuh kembang anak Anda dengan anak-anak lainnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Ya, ada anak yang lebih cepat berbicara dan ada anak yang lebih cepat berjalan dulu. Tapi, benarkah istilah yang mengatakan, 'anak yang lebih cepat berjalan cenderung lambat bicara' atau bahkan sebaliknya?

Perkembangan Anak yang Perlu Orang Tua Tahu

Ilustrasi anak belajar jalan. Foto: Shutterstock
Dokter Spesialis Anak, dr. Lies Dewi Nurmalia, Sp.A(K) mengatakan bahwa informasi tersebut memang cukup berkembang di masyarakat.
"Banyak sekali di masyarakat yang mempertanyakan hal ini, anak yang jalan duluan nanti bicaranya belakangan. Bahkan ada beberapa orang tua yang tidak terlalu khawatir karena anaknya sudah berjalan. Tapi sayangnya ini mitos belaka ya," kata ata dr. Lies dalam Live YouTube "Bincang PrimaKu Ep. 3: Perkembangan Gerak Anak: Kapan Mesti Waspada?", beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut dr. Lies, tidak ada bukti kalau tahap perkembangan motoriknya lebih cepat, lantas perkembangan bahasanya jadi terlambat, Moms.
"Iya jadi tidak seperti itu ya. Tetap saja dalam refleks tahap perkembangan ini kita tetap harus perhatikan. Maksudnya kalau anak belum bisa bicara pada usia 16 bulan, itu harus hati-hati. Mentang-mentang anaknya sudah bisa berjalan, jadi tidak apa-apa bicaranya belum bisa. Justru harus terus distimulasi dan harus tetap diperhatikan," ujarnya.

Cara Menstimulasi Kemampuan Gerak dan Bicara Anak

Anak belajar bicara. Foto: Shutterstock
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk menstimulasi keduanya. Misalnya dengan cara bermain telungkup atau melakukan tummy time saat bayi. Saat melakukan tummy time ini, usahakan selama 1-2 menit, ibu memanfaatkan untuk berbincang dengan anak. Sehingga anak pun akan memerhatikan apa yang Anda bicarakan.
ADVERTISEMENT
Lalu pada anak di atas usia 6 bulan, Anda bisa mengajak si kecil bermain permainan gerak. Misalnya dengan memainkan permainan memberi dan menerima. Ketika Anda memberikan bola kepada si kecil, katakan padanya untuk menangkap bola tersebut, sedangkan ketika akan memberi bisa mengatakan "Ayo kasih ke ibu bolanya".
Tak hanya itu, Moms. Anda juga bisa menstimulasi gerak dan bicara anak ketika waktunya makan. Memakan finger food juga bisa melatih otot jari anak agar lebih kuat. Sambil menemani anak makan, Anda bisa sekaligus menjelaskan sayur atau buah yang diberikan. Dengan begitu, anak akan mendengarkan dan bisa saja akan mulai berbicara pada saat itu.
Nah Moms, Anda sebaiknya rutin memberikan stimulasi-stimulasi ini pada si kecil, ya. Sebab, stimulasi yang dilakukan terus-menerus, dapat mendukung tumbuh kembang anak lebih optimal. 
ADVERTISEMENT