Anak yang Gampang Merasa Jijik Berkaitan dengan GTM, Mitos atau Fakta?

11 April 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 19 April 2022 17:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak jijikan saat bermain sensory play jelly. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak jijikan saat bermain sensory play jelly. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Memberikan MPASI pada bayi adalah salah satu momen yang dinantikan oleh orang tua, terutama ibu. Namun, ada saja tantangan yang bisa dihadapi ibu dalam proses pemberian MPASI bayi, misalnya anak melakukan gerakan tutup mulut (GTM).
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), GTM merupakan istilah saat bayi atau anak menutup rapat mulut, dan menyemburkan atau melepehkan makanan yang sudah masuk ke dalam mulutnya.
Ilustrasi bayi memuntahkan makanan. Foto: Shutter Stock
Tapi Moms, pernahkah Anda mendengar bahwa anak yang gampang merasa jijik terhadap segala sesuatu bisa menjadi penyebab GTM? Apakah hal itu benar terjadi?

Kata Ahli soal GTM Berkaitan dengan Tingkat Sensitivitas Anak

Menurut Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Antasari, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak GTM, salah satunya adalah sensory processing disorder (SPD).
SPD merupakan kondisi gangguan pada otak, sehingga anak mengalami kesulitan dan menerima respons yang masuk ke dalam tubuh melalui pancaindra, seperti indra peraba.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi anak makan Foto: Shutter Stock
“Anak yang mengalami GTM biasanya dihubungkan dengan SPD, sehingga kondisi anak jadi lebih hipersensitif, misalnya muntah saat diberikan makanan keras, jalannya jinjit saat jalan di area rumput atau pasir karena jijikan, bahkan bisa melepehkan makanan yang lembek,” jelas dr. Reza saat dihubungi kumparanMOM, Minggu (10/4).
Senada dengan dr. Reza, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Primaya Bekasi Timur sekaligus kontributor Instagram Ruang Mom, dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes, anak yang gampang jijikan kemungkinan memiliki rasa sensitifitas yang tinggi.
"Kalo anak jijikan (indra peraba), ada kemungkinan anak hipersensitif indra lainnya juga (pengecap) sehingga rentan GTM," kata dr. Citra, kepada kumparanMOM, Minggu (10/4).
Jadi, kabar tentang anak yang gampang jijikan erat hubungannya dengan GTM itu fakta ya, Moms!
ADVERTISEMENT
Namun, dr. Reza menambahkan, bila kondisi ini berlangsung lama, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan dokter rehabilitasi medik untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan optimal.