Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Aneh Tapi Nyata, Kisah Bayi yang Setelah Lahir Dimasukkan Lagi ke Rahim Ibunya
20 Mei 2021 15:58 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, seorang bayi yang kemudian diberi nama Lynlee Hope, dimasukkan kembali ke dalam rahim ibunya tak lama setelah ia dilahirkan. Apa sebabnya dan bagaimana hal ini bisa terjadi?
Bayi di Dalam Rahim yang Terancam Tumor Ganas
Kisah ini datang dari seorang ibu di Texas, AS, bernama Margaret Hawkins Boemer. Pada tahun 2016, Margaret melakukan USG (ultrasonografi) rutin di usia kehamilan ke-16 minggu. Saat itu, dokter menemukan kejanggalan yang mengharuskan Boemer diperiksa lebih lanjut.
“Dokter memberi tahu bahwa ada yang tidak beres dengan bayi kami. Dia (bayi) tampaknya menderita teratoma sakrokoksigeal,” kata Margaret dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Apa maksudnya teratoma sakrokoksigeal?
Mengutip laman resmi Texas Children’s Fetal Center teratoma sakrokoksigeal atau sacrococcygeal teratoma (SCT) adalah tumor paling umum yang terjadi pada bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
SCT biasanya tidak bersifat kanker, meskipun mengandung pembuluh darah besar yang dapat menekan jantung janin yang sedang berkembang karena tumor berusaha tumbuh dengan cara menghisap aliran darah bayi. Seperti saingan!
“Beberapa dari tumor ini dapat diatasi dengan baik sehingga janin dapat dilahirkan bersamanya (tumor), dan kita dapat mengangkat tumor setelah bayi lahir. Tapi beberapa tumor menyebabkan masalah pada janin, terutama pada aliran darah,” kata Dr. Darrel Cass, Wakil Direktur Texas Children’s Fetal Center sekaligus profesor pembedahan, pediatrik, kebidanan, dan ginekologi di Baylor College Medicine.
Tumor besar di tubuh bayi dalam rahim Margaret termasuk yang membahayakan keselamatannya, Moms. Itu lah kenapa, dokter harus melakukan operasi janin untuk mencegah gagal jantung dengan cara mengangkat tumor di tubuh bayi.
ADVERTISEMENT
Operasi yang Menyelamatkan Bayi dari Tumor Ganas
Kendati tidak mudah, Cass dan rekannya Dr. Oluyinka Olutoye, akhirnya melakukan operasi darurat selama lima jam untuk menyelamatkan nyawa si bayi. Margaret dioperasi bedah saat usia kehamilannya menginjak ke 23 minggu 5 hari.
“Bagian (operasi mengangkat tumor) pada janin kami lakukan dengan sangat cepat. Ini hanya membutuhkan waktu 20 menit atau lebih. Sebagian besar waktu operasi dihabiskan untuk membuka rahim yang tampak seperti otot besar dilapisi selaput,” kata Cass.
Saat bayi dikeluarkan dari rahim, ukuran tumor nyaris lebih besar ketimbang janin. Namun operasi pengangkatan tumor tersebut berjalan mulus. Dan setelah tumor berhasil diangkat, bayi segera dimasukkan bayi ke dalam rahim ibunya dan rahim pun ditutup kembali!
ADVERTISEMENT
Setelah operasi tersebut, Margaret harus beristirahat selama sisa kehamilannya hingga Lynlee Hope kembali lahir ke dunia untuk kedua kalinya 13 minggu kemudian atau tepatnya pada 6 Juni 2016 dengan berat 2,2 kilogram.
Bagaimana kondisi mereka kini?
Lynlee tumbuh sehat dan ceria bersama ibunya, Moms. Menakjubkan, ya!
Dari laman resmi dan akun Youtube Texas Children's Fetal Center juga diketahui kalau Lynlee bukan bayi pertama yang mengalami operasi seperti ini. Sebelumnya pada tahun 2008 mereka menangani Macie Hope McCartney.
Lantas seberapa sering SCT terjadi pada bayi? Tenang Moms, teratoma sakrokoksigeal atau sacrococcygeal teratoma (SCT) diketahui mempengaruhi kira-kira satu dari setiap 40.000 kehamilan. Jadi memang sangat langka.
Untuk memastikan janin dan kehamilan baik-baik saja, periksakan kehamilan secara rutin ke bidan atau dokter Anda.
ADVERTISEMENT