Anemia pada Anak, Apa Bahayanya?

10 Agustus 2023 9:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak anemia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak anemia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anemia atau penyakit yang sering disebut kurang darah juga bisa terjadi pada anak-anak. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya sel darah merah atau kadar hemoglobin pada aliran darah di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini sebenarnya termasuk umum pada anak-anak. Lantaran, tubuh mereka mampu menghancurkan sel darah merah dengan cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Faktor genetik juga bisa meningkatkan risiko anemia pada si kecil, Moms.
Lantas, apa bahayanya anemia pada anak?

Bahaya Anemia pada Anak

Ilustrasi anak anemia. Foto: Shutterstock
WHO mengatakan, batas normal hemoglobin pada anak sejak usia tahun hingga pubertas adalah sekitar 11 gram/dL. Jika kadarnya berada di bawah angka tersebut, maka si kecil bisa dikatakan mengalami anemia, Moms.
Hemoglobin bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tapi, saat tubuh tidak mampu menghasilkan cukup sel darah merah, oksigen tidak akan mencukupi kebutuhan anak sehingga membuatnya mudah merasa lemah dan lelah, seperti dikutip dari Mom Junction.
Anemia sering terjadi pada balita dan remaja ketika mereka mengalami percepatan pertumbuhan yang membutuhkan lebih banyak zat besi. Oleh karenanya, kondisi anemia yang parah juga bisa merusak organ dan jarigan si kecil.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang terbit di The Journal of Nutrition juga menyebutkan, kadar zat besi yang rendah sebagai penyebab anemia juga sering dikaitkan dengan masalah perilaku. Bahkan, kondisi tersebut juga menyebabkan gangguan kognitif dan memengaruhi keterampilan motorik anak.

Jenis Anemia yang Bisa Dialami Anak

Ilustrasi anak anemia. Foto: Shutterstock
Anemia defisiensi besi
Terjadi karena tubuh anak tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Hal ini karena asupan zat besi yang kurang, penyerapannya yang buruk, atau akibat anak kehilangan darah yang berlebihan dari tubuhnya.
Anemia hemolitik
Karena tubuh anak menghancurkan sel darah merah lebih cepat daripada yang diproduksi. Ada dua jenis anemia hemolitik, yaitu:
-Anemia hemolitik autoimun: karena sistem kekebalan tubuh anak menghancurkan sel darah merah
ADVERTISEMENT
-Anemia hemolitik bawaan: terjadi karena sumsum tulang belakang membuat sel darah merah lengket, melengkung, dan kaku, yang menyumbat pembuluh darah dan memengaruhi aliran oksigen
Anemia aplastik
Kondisi ini terjadi karena sumsum tulang gagal memproduksi sel darah merah yang baru, sehingga oksigen pun tidak dapat dialirkan ke berbagai organ tubuh.
Anemia megaloblastik
Ditandai dengan sel darah merah yang besar karena kekurangan asam folat atau penyerapannya yang kurang.