Apa Bedanya Susu Formula dengan Susu Sapi Biasa?

25 November 2019 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
susu formula - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
susu formula - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Susu formula memang tidak ada yang bisa menyamai kandungan ASI bagi bayi. Namun, bila ada satu kondisi medis pada ibu dan atau bayi yang menyebabkan bayi tidak dapat diberi ASI, susu formula dapat diberikan untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Jadi, bukan sembarang susu ya, Moms! Sebab, tidak semua susu sapi bisa diberikan pada bayi.
Dengan kata lain, salah bila kita menganggapsemua susu yang berbahan dasar susu sapi sama saja dengan susu formula. Penasaran, apa yang membedakannya?
membaca label kemasan susu formula Foto: Shutterstock
Mengutip laman Raising Children Australia, kebanyakan susu formula memang terbuat dari susu sapi dan sudah dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat diterima oleh pencernaan si kecil yang masih peka. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tanpa menimbulkan hal-hal yang tak diharapkan. Misalnya alergi, diare, dan sembelit. Dengan begitu, susu formula tak sama lagi dengan susu sapi biasa, Moms.
Modifikasinya itu berupa tambahan vitamin, mineral, dan lemak yang dibutuhkan bayi. Adapun kadar protein pada susu sapi biasa terlalu berat buat bayi, Moms. Dan karenanya pada susu formula, protein tersebut telah dipecah ke bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat dicerna si kecil.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan juga, karena itu susu sapi biasa tidak diperkenankan bagi anak berusia kurang dari 12 bulan. Begitu pula susu skim, susu evaporasi, susu kedelai, susu almond, susu dari protein hewan lainnya selain sapi, dan santan. Sementara yang aman adalah ASI dan susu formula.
susu formula Foto: Shutterstock
Terkait hal ini, dr Galih Linggar Astu Sp.A, dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospital, Depok, menambahkan, untuk itu susu formula memang diformulasikan bagi bayi yang mengalami kendala dalam pemberian ASI.
Sementara bagi bayi yang karena indikasi medis tertentu tidak bisa mendapat ASI, tapi ia mengalami alergi protein sapi, Royal Australian College of Physicians (RACP) merekomendasikan susu formula hidrolisat ekstensif.
Dan karenanya, Anda perlu memperlakukan susu formula sebagai 'obat'. Konsumsinya juga perlu sepengetahuan dan atas resep dokter. Ini juga yang jadi alasan kenapa harga susu formula relatif lebih mahal dari susu sapi biasa.
ADVERTISEMENT