Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa Gunanya Suami Dampingi Istri Melahirkan?
13 Agustus 2018 16:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Hingga tahun 1970-an, masuknya suami ke dalam ruang bersalin untuk mendampingi istri melahirkan dianggap tidak pantas. Lama-kelaman pandangan tersebut berubah. Memasuki tahun 1980-an, semakin banyak istri yang minta didampingi suami hingga ke ruang bersalin. Bahkan kini, kehadiran suami di dalam ruang bersalin seperti suatu keharusan dan dianggap sebagai tanda perhatian, kasih dan tanggung jawab seorang pria sebagai suami dan calon ayah yang baik.
ADVERTISEMENT
Ini sejalan dengan hasil dari beberapa penelitian terkait kehadiran suami selama proses persalinan yang diketahui dapat mendatangakan banyak keuntungan bagi proses persalinan itu sendiri. Kehadiran suami membuat istri merasa lebih tenang dan siap dalam menghadapi proses persalinan. Bahkan dilaporkan cukup banyak wanita yang didampingi oleh suaminya saat bersalin tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit ketika melahirkan karena jauh lebih tenang.
Selain itu, pengalaman turut terlibat dalam persalinan istri dapat meningkatkan rasa percaya diri pada para ayah ini ketika mengurus bayi mungilnya. Karena rasa percaya diri, ayah pun lebih banyak turun tangan atau cenderung mau berbagi peran pengasuhan yang seimbang dengan ibu. Hasilnya, terciptalah kedekatan antara ayah dengan anak yang tentu membawa banyak manfaat, begitu juga dengan hubungan suami-istri yang lebih harmonis.
ADVERTISEMENT
Namun terlepas dari semua hal positif tersebut di atas, tidak ada yang dapat memaksa suami untuk ikut hadir dalam proses persalinan sang istri. Karena, calon ayah pun berhak untuk membuat keputusan sendiri dalam hal menghadapi peristiwa besar yang menegangkan tersebut. Tentu saja sesuai dengan kenginanan dan yang lebih penting kesiapan mentalnya. Kalau ayah tidak siap, percuma juga kan, Moms?
Tapi ada tips dari para ahli terkait hal yang dapat menyiapkan calon ayah untuk persalinan ini. Antara lain dengan melibatkannya pada setiap perkembangan kehamilan sejak dini. Misalnya dengan ikut hadir setiap Anda melakukan pemeriksaan kehamilan.
Selain itu, ajak suami mengikuti kelas prenatal bersama Anda. Ini juga dapat membuatnya lebih siap. Karena, pada kelas prenatal, calon ayah akan mendapat banyak pengetahuan, sehingga sebelum membuat keputusan ia dapat lebih bijak mempertimbangkan: Apakah dirinya cukup untuk ikut ke dalam ruangan bersalin menemani sang istri untuk melahirkan , ataukah ia hanya cukup kuat untuk menunggu di luar ruangan?
ADVERTISEMENT