Apa Itu Demam Scarlet dan Benarkah Anak Lebih Rentan Mengalaminya?

2 April 2023 11:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi demam scarlet pada anak. Foto: Tovstonog Alla/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi demam scarlet pada anak. Foto: Tovstonog Alla/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah pernah dengar tentang demam scarlet, Moms? Demam ini bisa berkembang pada orang-orang yang sedang mengalami radang tenggorokan. Tanda-tandanya terlihat dari seseorang dengan demam disertai gejala ruam merah terang yang menutupi seluruh tubuh. Demam scarlet ini hampir selalu diikuti sakit tenggorokan dan demam tinggi.
ADVERTISEMENT
Tetapi, benarkah demam scarlet ini lebih rentan dialami anak-anak?
Dikutip dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan, demam jenis ini memang bisa terjadi pada siapa saja. Tetapi kasusnya paling sering terjadi pada anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun.
Meskipun demam ini pernah dianggap sebagai penyakit serius, tetapi jangan khawatir karena kini perawatan antibiotik yang tersedia telah membuat penyakit tersebut tidak seberbahaya dulu. Namun, jika tidak segera mendapat pengobatan, demam scarlet dapat menyebabkan kondisi lebih serius, yang memengaruhi jantung, ginjal, dan bagian tubuh lainnya lho, Moms!
"Anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun lebih rentan terkena demam scarlet dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Selain itu, bakteri penyebab penyakit ini juga menyebar lebih mudah di antara orang-orang yang berhubungan dekat, seperti anggota keluarga atau teman sekelas," tulis Kemenkes.
ADVERTISEMENT

Penyebab Demam Scarlet dan Siapa Yang Rentan Mengalaminya

Ilustrasi demam scarlet pada anak. Foto: phichet chaiyabin/Shutterstock
Demam scarlet disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes di amandel dan tenggorokan. Bakteri ini bekerja dengan melepaskan racun yang bisa masuk ke aliran darah, kemudian menyebabkan demam serta ruam merah pada kulit.
Penularan bakteri S. pyogenes bisa terjadi melalui percikan air liur, seperti ketika penderita bersin atau batuk. Penularan juga bisa terjadi ketika seseorang tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman dari piring atau gelas yang sama dengan penderita.
Selain itu, menyentuh benda yang terpercik air liur penderita juga dapat menyebabkan seseorang terinfeksi bakteri penyebab demam scarlet. Bakteri yang berada di tangan dapat berkembang menjadi infeksi kulit atau masuk ke dalam tubuh jika orang tersebut menyentuh mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Siapa saja sih yang paling berisiko mengalami demam scarlet? Si kecil perlu lebih waspada nih, karena kelompok usia 5-15 tahun paling rentan. Apalagi bila pernah memiliki riwayat dengan penderita demam scarlet, baik di rumah, sekolah, tempat penitipan anak, hingga kawasan ramai yang sering dikunjungi.

Apa Saja Gejala Demam Scarlet?

Agar lebih waspada, ada baiknya Anda memahami apa saja gejala demam scarlet yang rentan dialami anak. Umumnya, gejala demam ini muncul 2-4 hari setelah terinfeksi bakteri, kemudian diikuti dengan:
Ilustrasi demam scarlet pada anak. Foto: Kachor Valentyna/Shutterstock
Ruam yang timbul pada penderita demam scarlet adalah gejala yang khas. Ruam tersebut terlihat seperti luka bakar akibat sinar matahari dan terasa kasar. Wajah dan leher adalah bagian yang biasanya paling pertama muncul ruam, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam akan terlihat lebih merah di area lipatan kulit, seperti ketiak, siku, dan lutut.
ADVERTISEMENT
Bila melihat ada anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, yuk jangan menunda-nunda untuk dibawa ke dokter!

Bisakan Demam Scarlet Dicegah?

Bakteri S. pyogenes bisa menular dari penderita demam scarlet yang belum merasakan gejala. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Jadi, yuk dari sekarang pastikan anak selalu menjaga kebersihan dan menghindari orang yang sedang sakit agar tidak ikut tertular!
ADVERTISEMENT
=====
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.