Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1

ADVERTISEMENT
Kini, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya isu kesehatan mental, termasuk pasa periode pasca-persalinan yang dialami para ibu . Namun yang jarang dibicarakan adalah perubahan holistik yang bisa dilakukan orang tua baru dalam beberapa bulan—dan tahun—setelah bayi mereka lahir.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Bump, kata untuk transisi ini pertama kali muncul pada tahun 1970an dengan sebutan matrescence.
Apa itu Matrescence pada ibu?
Sebuah istilah yang awalnya diciptakan oleh antropolog Dana Raphael pada pertengahan tahun 1970an, matrescence pada dasarnya adalah proses menjadi seorang ibu. Aurélie Athan, PhD, seorang psikolog klinis dan anggota fakultas di Teachers College, Universitas Columbia, menghidupkan kembali istilah tersebut untuk era modern.
“Saya menyerukan model pengembangan peran sebagai ibu untuk menormalkan transisi psikologis yang dialami perempuan, bukan patologis, untuk meringankan beban dan akhirnya mengubah paradigma,” sebut Athan, dikutip dari The Bump.
Sejak itu, matrescence telah menyebar dari dunia akademis ke masyarakat umum.
Apa yang Terjadi Selama Matrescence?
Masing-masing ibu memiliki perjalanannya tersendiri dalam melalui masa matrescence. Ada ibu yang merasa cita-citanya terhambat, kebiasaan-kebiasaan favoritnya saat sebelum menjadi ibu hilang, aktivitas dan pertemanannya terbatas, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tapi di sisi lain, mereka juga bahagia karena memiliki anak yang menakjubkan.
“Ini seperti ulat yang menjadi kupu-kupu. Ada periode merasa putus asa, seperti di masa remaja, dan Anda mungkin akan menjadi orang yang benar-benar berbeda," tutur Athan.
Apa pun perubahan yang Anda alami, matresensi dapat terasa seperti awal yang benar-benar baru dan peluang untuk berkembang secara mendalam. Dan percakapan seputar hal itu baru saja dimulai.
“Saat saya memulainya, tidak ada hal lain yang bisa saya lakukan selain mengonsumsi vitamin prenatal, memikirkan cara mengatur perkembangan diri dengan benar,” kata Athan.
“Ini baru permulaan. Saya harap kata-kata ini dapat memberikan pencerahan," imbuhnya.
Nah Moms, untuk mengetahui lebih dalam soal matrescence, yuk ikuti kumparanMOM Playdate pada Sabtu, 23 Desember 2023 pukul 10.00-12.00 WIB berlokasi di The Park Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tepatnya di lantai UG MSU.
ADVERTISEMENT
Di playdate kali ini, akan ada talkshow yang membahas topik "Menjadi Ibu Tanpa Kehilangan Jati Diri" bersama dengan Ashtra Dymach seorang Birth & Pospartum Doula juga founder komunitas Halo Ibu.
Selain talkshow, akan ada bermain bersama, dan merayakan ulang tahun. Spesial di bulan ini, akan ada perayaan Hari Ibu bersama, di mana Ayah dan si kecil akan memberikan kado spesial kepada ibu.
Di sesi bermain bersama, anak-anak akan diajak untuk membuat karya kerajinan tangan yang dapat meningkatkan kreativitas anak-anak, lalu merayakan ulang tahun bersama dan berkesempatan mendapat hadiah menarik untuk best story dan best costume, lho! Jadi jangan lupa siapkan penampilan terbaik terkompak untuk ibu, ayah, dan anak dengan dresscode sentuhan warna putih ya!
ADVERTISEMENT