Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Apa Itu PTSD Postpartum yang Rentan Dialami Ibu dan Bagaimana Mengatasinya
8 September 2023 19:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Melahirkan adalah momen istimewa bagi seorang ibu. Namun tak dimungkiri, kehidupan setelah melahirkan tidak selalu mudah. Banyak ibu yang kurang tidur karena harus menyusui bayi tiap 2 jam sekali. Di sisi lain kondisi kesehatannya belum pulih seratus persen usai persalinan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu dibutuhkan support system yang baik agar ibu dan bayi sehat secara fisik maupun mentalnya. Sebab tanpa dukungan dari orang terdekat, ibu rentan mengalami stres dan trauma. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut post-traumatic stress disorder (PTSD) postpartum atau gangguan stres pascatrauma pasca-persalinan.
Penyebab Umum PTSD
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh pengalaman melahirkan yang traumatis, seperti:
1. Operasi caesar yang tidak direncanakan, misalnya ada kondisi gawat pada bayi dalam kandungan.
2. Bayi yang dirawat di ruang intensif atau NICU usai lahir.
3. Proses persalinan yang sulit, lama, dan dirasa sangat menyakitkan.
4. Bayi atau ibu yang menderita gangguan kesehatan saat lahir.
5. Kematian bayi yang baru lahir.
6. Terjadinya komplikasi dalam persalinan.
ADVERTISEMENT
7. Ibu hamil pernah mengalami trauma atau gangguan kecemasan pada kelahiran sebelumnya.
8. Tidak mendapatkan dukungan maupun perawatan yang dibutuhkan selama maupun usai proses kelahiran.
Moms, PTSD bukanlah kondisi yang dapat diabaikan. Oleh karena itu, untuk mencegah kondisi mental Anda semakin memburuk, sebaiknya segera lakukan pertolongan diri. Simak beberapa tips berikut ini.
Tips Atasi PTSD
-Jangan Abaikan
Pikiran yang terus-menerus mengganggu dan kekhawatiran yang tak kunjung reda adalah tanda-tanda bahwa Anda perlu mengatasi trauma. Tidak ada pikiran atau perasaan yang buruk. Pikiran memberi tahu kita banyak hal tentang keadaan kita dan hal itu patut untuk diperhatikan. Jadi tanyakan pada diri sendiri, di mana pikiran Anda mengalami kebuntuan dan apa yang diperlukan untuk mengubah atau mendefinisikan ulang pengalaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang banyak dilakukan ibu adalah dengan melihat ulang rekam medis mereka. Beberapa orang mungkin merasa bahwa hal ini dapat menimbulkan trauma kembali, tetapi jika Anda siap, hal ini juga dapat sangat membantu dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Saat kita mengalami trauma, otak kita bekerja dengan cara yang sangat berbeda. Kita tidak membuat narasi peristiwa yang linier. Kita sering kali lupa akan suatu hal dan merasa bingung mengikutinya. Ini wajar dan merupakan cara otak kita melindungi kita dari kejadian menakutkan. Meskipun demikian, mendapatkan pemahaman yang kuat tentang apa yang terjadi dapat membantu dalam mengelola pikiran Anda.
-Mendapatkan Bantuan
Saat kita mengalami trauma, tidak ada cara untuk menghilangkannya. Bayangkan sebuah lingkaran besar di kepala Anda, ini mewakili seluruh hidup Anda. Sekarang bayangkan sebuah lingkaran kecil di dalam lingkaran itu, itulah trauma Anda.
ADVERTISEMENT
Awalnya, lingkaran dalam ini akan menjadi besar dan mengambil alih sebagian besar hidup Anda. Seiring berjalannya waktu, kita ingin lingkaran dalam mengecil dan lingkaran luar membesar.
Trauma masih ada tetapi tak signifikan. Jika hal ini tidak terjadi secara alami seiring berjalannya waktu, carilah bantuan pekerja sosial atau psikoterapis untuk membantu Anda.
-Kontrol Diri
Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa belajar darinya. Pengetahuan adalah kekuatan, bahkan pengetahuan yang traumatis. Pada dasarnya, sebagian besar persalinan menimbulkan trauma pada tingkat tertentu.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal membutuhkan dukungan terkait dengan kelahiran traumatis, depresi pascapersalinan, atau hal lain yang terkait dengan peran sebagai ibu, silakan hubungi dokter atau tenaga ahli untuk mendapatkan bantuan.
ADVERTISEMENT