Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Apa Itu Water Birth yang Jadi Pilihan Nikita Willy Melahirkan Anak Keduanya?
18 Desember 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam potret bahagia yang dibagikan di akun Instagram-nya, Nikita terlihat memegangi bayinya di sebuah bathtub. Tampak sedikit emosional ketika ia pertama kali memegangi putra keduanya, dan pada foto lain memperlihatkan raut bahagia dari wajah Nikita ketika menggendong bayi tersebut.
"Nael Idrissa Djokosoetono has joined us earthside, cradled in the warmth of home and surrounded by those who love us most," tulisnya di akun Instagram @nikitawillyofficial94.
Dilihat dari foto-fotonya, Nikita rupanya menjalani persalinan dengan metode water birth. Metode melahirkan yang dijalani Nikita pada anak keduanya jadi menarik perhatian banyak orang, apa sih water birth itu? Simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Water Birth, Metode Persalinan yang Dijalani Nikita Willy?
Dikutip dari berbagai sumber, water birth adalah metode persalinan yang berlangsung di bathtub atau kolam khusus. Dikutip dari laman RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, water birth umumnya diperbolehkan bagi ibu hamil cukup bulan tanpa disertai penyulit.
ADVERTISEMENT
Water birth sebenarnya sudah cukup populer dilakukan di negara-negara Eropa dan Amerika dan telah dipraktikkan oleh dokter dan bidan bersertifikat. Tetapi, di Indonesia sendiri, water birth belum banyak dipraktikkan.
Terdapat beberapa alasan mengapa metode water birth dipilih oleh sejumlah ibu yang hendak melahirkan, yaitu:
1. Kurangi Rasa Nyeri
Kontraksi jelang melahirkan dirasakan cukup menyakitkan bagi ibu. Dan itulah yang menjadi daya tarik dari metode water birth yang diyakini dapat mengurangi rasa nyeri saat persalinan. Air hangat yang digunakan bisa membantu tubuh ibu menjadi lebih rileks dan mengurangi nyeri.
"Jadi, pada saat kontraksi terjadi nyeri hebat. Ketika ibu hamil masuk ke dalam air dengan suhu yang hangat, biasanya mereka merasakan lebih nyaman. Sehingga, kontraksinya tidak dirasakan sekuat atau sesakit pada saat di luar air," ucap dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
2. Durasi Persalinan Lebih Singkat
Air hangat yang digunakan diyakini bisa membantu tubuh ibu menjadi lebih rileks dan mengurangi nyeri. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, Sp.OG, kondisi yang lebih nyaman dan rileks itu juga dapat membantu mempercepat proses persalinan, lho!
"Water birth dipercaya bisa melancarkan pembuluh darah dan lebih merelaksasi otot agar tidak kaku atau terlampau tegang. Sehingga, harapannya kemajuan persalinan lebih cepat dan luka robekan perineum juga lebih minimal, karena kulit dan otot perineum lebih lentur atau regang," tutur dr. Andrew.
Tetapi, apakah benar water birth bisa mempermudah proses persalinan? Ternyata, belum tentu lho, Moms!
"Mungkin kalau [persalinan jadi lebih] mudah, sebenarnya sama saja, ya. Tetapi, kalau mengurangi rasa nyeri, iya," kata dr. Dinda.
ADVERTISEMENT
Metode persalinan ini juga bisa membantu ibu tidak terlalu bergantung pada obat pengurang rasa sakit. Ingat, syaratnya adalah ibu hamil dalam kondisi sehat, tidak mengalami komplikasi kehamilan, tidak hamil bayi kembar, dan penyulit-penyulit lainnya.
Di sisi lain, metode persalinan water birth juga bukan tanpa risiko, Moms. Ahli menganggap water birth hanya sebagai metode melahirkan alternatif dan bukanlah yang utama. Sebab, ada beberapa risiko yang bisa dihadapi, antara lain:
1. Infeksi
Moms, perlu diketahui bahwa risiko infeksi bisa mengintai, terutama pada air yang digunakan di kolam atau bak selama persalinan.
Misalnya, ketika mengejan, otot-otot di sekitar anus cenderung akan ikut berkontraksi, sehingga ibu kemungkinan juga mengeluarkan tinja saat persalinan. Tinja tersebut dapat mengontaminasi air yang digunakan untuk persalinan. Imbasnya, bayi baru lahir bisa saja menelan air tersebut sehingga mungkin untuk terkena infeksi.
ADVERTISEMENT
Kebersihan dan kesterilan air juga belum dapat dijamin aman digunakan untuk water birth, Moms.
2. Bayi Rentan Tenggelam
Melahirkan di air bisa menyebabkan bayi menelan atau menghirup air sebelum keluar sepenuhnya dari jalan lahir. Bayi juga mungkin mengalami kekurangan oksigen.
"Tetapi, selama bayi masih attached tali pusatnya, maka aman masih dapat oksigen dari ari-ari ibunya," ujar dr. Andrew.
3. Sindrom Aspirasi Mekonium
Kondisi ini terjadi ketika bayi sudah buang air besar sebelum lahir, sehingga cairan ketuban yang terkontaminasi kotoran dihirup oleh bayi dan menyebabkan masalah pernapasan.
Tanda-tandanya dapat dikenali lewat air ketuban pecah yang sudah berwarna hijau, kental, dan lengket. Bila bayi mengalami sindrom ini, maka dibutuhkan penanganan segera untuk mengisap cairan mekonium dari saluran pernapasan bayi segera setelah keluar.
ADVERTISEMENT
Itulah alasan mengapa water birth akan berisiko jika sewaktu-waktu ibu dan bayi harus segera mendapatkan penanganan dari dokter di fasilitas kesehatan.
Dan saat ini, menurut dr. Dinda, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tidak merekomendasikan water birth dilakukan di Indonesia, dengan mempertimbangkan berbagai risiko di atas. Jadi, selalu diskusikan kepada dokter kandungan atau bidan terkait metode persalinan terbaik bagi Anda ya, Moms!