Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Apa Jadinya bila 10 Psikolog Anak Berkumpul di kumparan?
2 Maret 2018 19:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Sepuluh orang psikolog anak dan keluarga dengan beragam bidang kekhususan datang ke kantor kumparan pada hari Kamis (1/3) kemarin. Bukan tanpa alasan, mereka datang untuk berdiskusi dengan tim kumparan khususnya kumparanMom (kumparan.com) dalam acara yang dinamakan Kumpul di Kumparan.
ADVERTISEMENT
Psikolog yang hadir kali ini adalah Anna Surti Ariani dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI , Annelia Sari Sani dari Petak Pintar Center for Learning Problems dan Klinik Psikologi RSAB Harapan Kita, Alzena Masykouri dari Sentra Tumbuh Kembang Anak Kancil, dan Belinda Agustya dari Klinik Psikologi Rainbow Castle.
Lalu ada, Vera Itabiliana Hadiwidjojo dan Irma Gustiana Andriani dari Lembaga Psikologi Terapan UI (LPTUI), Karina Aditiana dan Ribut Cahyono dari gerakan Peduli Musik Anak dan Pingkan Belinda Rumondor dari Pusat Layanan Psikologi Universitas Bina Nusantara.
Sementara Bukik Setiawan, psikolog dari Kampus Guru Cikal dan Teman Takita datang bersama Imelda Hutapea, seorang pemerhati pendidikan anak dan pelatih guru.
ADVERTISEMENT
Acara Kumpul di Kumparan bersama ke-10 psikolog ini memang bukan acara kumpul-kumpul biasa. Acara ini digagas oleh kumparanMom untuk dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh dan menyeluruh tentang tumbuh kembang, pengasuhan dan pendidikan anak.
"Kumparan itu singkatan dari kumpulan pemikiran," Prameshwari Sugiri, Pemimpin Redaksi kumparanMom (kumparan.com) membuka acara dengan menjelaskan arti di balik nama kumparan. "Kami di kumparan percaya dengan kekuatan kolaborasi."
Imesh --begitu Prameshwari biasa disapa-- juga mengatakan, "Pepatah lama mengatakan: It takes a village to raise a child. Saya rasa pepatah ini sudah tidak tepat. Now it takes more than just a village to raise a child! Untuk membesarkan anak yang sehat, cerdas dan bahagia, dukungan orang sekampung saja sudah tidak cukup. Sekarang, kita membutuhkan keterlibatan dan kolaborasi harmonis lebih banyak pihak. Semua yang peduli dengan anak."
ADVERTISEMENT
Cara agar kolaborasi harmonis itu dapat tercapai, antara lain dengan berkumpul, berdiskusi, berbagi informasi dan bertukar ide seperti yang dilakukan dalam acara Kumpul di Kumparan ini. Apalagi, kumparan (kumparan.com) sudah menyediakan platform yang memungkinkan kolaborasi lebih mudah terjadi.
Dhini Hidayati, Manajer Kolaborasi kumparan (kumparan.com) lantas menjelaskan bagaimana cara membuat akun dan story melalui aplikasi kumparan (kumparan.com).
"Aku sudah punya akun, lho!" ujar Bukik, yang juga seorang penulis buku 'Anak Bukan Kertas Kosong', 'Bakat Bukan Takdir' dan "Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now'. Psikolog yang lain pun tidak ketinggalan langsung membuat akun dan mencoba langkah-langkah membuat story yang mudah diikuti.
Setelah itu, diskusi yang hangat dan seru pun dimulai. Topiknya? Banyak sekali! Mulai dari tumbuh kembang, pengasuhan, hingga pendidikan anak. Mereka juga membahas permasalahan-permasalahan anak dan keluarga yang paling sering ditemui di ruang praktik saat ini.
Lantas dari diskusi ini semua sepakat untuk membuat gerakan dan beberapa program bersama kumparanMom (kumparan.com). "Kalau bersama-sama seperti ini, pasti kita bisa lebih banyak membantu orang tua muda khususnya ibu di Indonesia," ujar Vera yang langsung disambut tepukan yang lain.
ADVERTISEMENT
Karina yang biasa disapa dengan Anyi ikut menimpali, "Iya, jangan remehkan para perempuan apalagi ketika berkumpul dan bersiasat seperti kita sekarang ini. Perempuan bisa berdaya, menggerakkan dan menciptakan perubahan!"
Nah, seperti apa gerakan dan program-program yang akan dilakukan para psikolog ini bersama kumparanMom? Nantikan segera ya, Moms. Dan jangan lupa ikuti akun-akun psikolog anak ini di kumparan (kumparan.com).