Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa Kata Dokter tentang Kalkulator Masa Subur?
16 Januari 2020 12:00 WIB
Diperbarui 16 Januari 2020 12:00 WIB
ADVERTISEMENT
Menggunakan kalkulator masa subur , banyak dipercaya dapat membantu pasangan muda dalam merencanakan kehamilan. Apakah Anda juga pernah mencobanya?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, dengan kalkulator masa subur kita memang dapat mencari tahu atau menghitung masa subur atau ovulasi dengan lebih mudah. Ini penting sebagai langkah awal untuk hamil.
Demikian juga menurut dr. Ivan Sini, SpOG seperti dikutip dari situs pribadinya.
"Waktu yang paling memungkinkan untuk hamil (subur) adalah lima hari atau kurang menjelang ovulasi," katanya.
Ovulasi merupakan waktu ketika telur yang matang, dilepaskan dari indung telur (ovarium) dan bergerak menuju tuba fallopi untuk siap dibuah sel sperma.
Perlu diketahui setiap wanita bisa punya waktu subur dan ovulasi yang berbeda-beda, tergantung siklus haidnya.
"Sebagai contoh, jika wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari, periode ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14, dan hari-hari yang paling subur adalah hari 12, 13, dan 14. Jika wanita memiliki siklus yang terhitung panjang, sekitar 35 hari antara periode, ovulasi terjadi pada hari ke-21 dan hari-hari yang paling subur adalah hari 19, 20, dan 21. Jika wanita memiliki siklus pendek, yakni 21 hari antara periode, ovulasi terjadi pada hari ke 7 dan hari-hari yang paling subur adalah hari 5, 6, dan 7," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, hal ini mematahkan mitos 'waktu terbaik mencoba untuk bisa hamil adalah hari ke-14 dari siklus menstruasi', Moms. Faktanya, masih kata dr Ivan, kemungkinan besar wanita bisa hamil adalah selama fertile window dari siklus mentruasi.
Fertile window (jendela subur) merupakan waktu dalam siklus wanita ketika peluang hamilan dapat terjadi. Dan hal ini umumnya terjadi pada enam hari menjelang ovulasi.
"Sehingga dapat dikatakan, jika wanita melakukan hubungan suami istri pada hari ke enam atau lebih sebelum waktu berovulasi, maka kesempatan wanita tersebut untuk hamil hampir nol. Namun jika wanita melakukan hubungan suami istri lima hari atau kurang dari sebelum waktu ovulasi, maka kesempatan untuk hamil lebih besar. Semakin dekat dengan hari ovulasi, maka kemungkinan untuk hamil lebih besar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur?
"Wanita yang tidak memiliki siklus haid teratur mungkin sedikit kesulitan untuk menentukan hal tersebut (masa subur)," kata dr. Ivan.
Meski begitu, ada beberapa indikator yang bisa membantu mengetahui masa subur Anda. Di antaranya dengan pengukuran hormon, terjadi peningkatan suhu basal, ditemukannya lendir dari serviks, dan mengalami gejala fisik seperti nyeri pada perut.
Jadi jangan hanya mengandalkan kalkulator masa subur saja ya, Moms! Selain itu untuk merencanakan kehamilan, sebaiknya Anda juga berkonsultasi ke dokter kandungan bersama pasangan.