Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Apa Saja yang Bisa Diajarkan ke Anak soal Peristiwa Isra Mikraj?
27 Januari 2025 9:38 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Setiap tahun, umat Islam memperingati Isra Mikraj yang merupakan peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Tahun 2025 ini, Hari Raya umat Islam tersebut jatuh pada hari Senin (23/1).
ADVERTISEMENT
Bagi umat Isra Mikraj menjadi bagian penting dari iman dan sejarah Islam. Dalam peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dan diangkat ke langit untuk menerima perintah kewajiban salat.
Apakah Anda pun mengimani dan memeringatinya? Bila ya, libatkanlah si kecil juga, Moms. Meski di sekolah anak tidak ada acara atau kegiatan apa-apa misalnya, jangan biarkan hari yang istimewa ini berlalu begitu saja.
Anda bisa membantu anak belajar tentang mukjizat-mukjizat yang luar biasa dari malam istimewa ini dan mengungkap apa arti penting perjalanan Rasulullah terhadap Islam.
Bagaimana caranya?
Cara Menjelaskan Isra Mikraj ke Anak
Mulailah dengan mencoba menjelaskan pada anak tentang peristiwa Isra Miraj dengan sederhana. Sesuaikan dengan usia atau kemampuan anak memahami dan gunakan bahasa yang mudah dipahaminya. Anda bisa bercerita dengan memperkuat beberapa poin atau kejadian-kejadian utamanya saja.
ADVERTISEMENT
Berikut 5 hal yang bisa Anda jelaskan sebagai contoh:
Anda juga bisa memperkuat kesan anak akan peristiwa Isra Mikraj yang sangat istimewa dengan mengajak mereka melakukan beberapa aktivitas di hari ini.
Misalnya membacakan anak buku cerita tentang Isra Mikraj atau tentang kisah hidup Nabi Muhammad SAW. Bila tidak memiliki buku seperti itu, Anda mungkin bisa mencari video di internet dengan tema Isra Miraj untuk ditonton bersama.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa mengajak anak membaca Al-Quran bersama. Tentu saja utamanya membaca surah ke 17 yaitu surah Al Isra ayat 1 yang menjelaskan tentang peristiwa ini. Berikut isinya:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Kegiatan yang lain akan sangat bermakna dan dapat memperluas pengetahuan anak adalah membuka altas. Ya Moms, ambil atlas dunia dan tunjukkan pada anak di mana lokasi-lokasi yang terkait dengan peristiwa Isra Mikraj.
ADVERTISEMENT
Tunjukan anak letak kota Makkah, tempat Masjidil Haram berada. Ceritakan misalnya, "Ini lho, kiblat atau arah salat kita, Nak. Di mana pun berada, semua umat Islam salah menghadapnya." Lalu tunjukkan Masjidil Aqsa menjadi kiblat pertama bagi kaum mulimin pada zaman dahulu.
Lalu tunjukkan letak Tayyibah (Madinah Al Munawwarah), Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa AS saat dikejar Firaun), Thursina (tempat Nabi Musa menerima wahyu Allah) dan Betlehem atau Bait Al Lahm (tempat lahirnya Nabi Isa). Kesemua tempat ini sempat disinggahi Nabi Muhammad untuk salat sebelu mencapai Masjidil Aqsa.
Amati bagaimana reaksi atau minat anak saat Anda menunjukkan satu tempat. Bila anak tampak tertarik coba ceritakan lebih banyak tentang tempat tersebut. Misalnya dengan mencari gambarnya di internet.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ajaklah anak berdoa, Moms. Banyak ulama mengatakan, membaca doa pada malam 27 Rajab sangat baik. Begitu juga dengan membaca zikir.
Salah satu zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mikraj dan dianjurkan dibaca oleh umat Islam, yaitu:
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
Laa haula walaa quwwata illa billah
Artinya: Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah.
Zikir ini cukup pendek dan mudah diikuti oleh anak, termasuk yang masih balita.