Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Hormon kehamilan sering kali membuat suasana hati ibu hamil naik turun sehingga menjadi lebih emosional. Di sisi lain para ahli selalu mengingatkan pentingnya ibu hamil bahagia agar kehamilan dan janin yang dikandungnya sehat. Lantas apa sihi yang dirasakan janin saat ibu hamil menangis karena sedih?
ADVERTISEMENT
Mengutip You Are Mom, apa yang dirasakan dan dialami janin di dalam perut, berhubungan langsung dengan apa yang terjadi pada ibu. Saat ini, ibu adalah segalanya bagi janin di dalam perut. Ibu adalah kontak terdekatnya dengan dunia luar dan juga dunia dalamnya.
Penelitian yang dilakukan di Universitas California telah menunjukkan bahwa selama kehamilan, janin merasakan hal yang sama seperti yang ibu rasakan dan dengan intensitas yang sama. "Jika ibu menangis karena sedih, janin akan merasakan emosi yang sama: dia akan merasa seolah-olah kesedihan dan penderitaan ini adalah miliknya," kata Curt A. Sandman, salah satu ilmuwan yang juga tergabung dalam penelitian tersebut.
Sandman menyebut, selama masa kehamilan, janin sedang mempersiapkan dirinya untuk hidup. Dia melakukannya melalui pesan yang ibunya kirim kepadanya. Penelitian ini juga menemukan bahwa keadaan emosi seorang ibu mempengaruhi perkembangan bayinya sebelum dan sesudah lahir .
ADVERTISEMENT
"Studi ini juga menemukan bahwa ketika bayi berada di dalam rahim ibunya, ia berpartisipasi aktif dalam perkembangannya sendiri. Hal ini terutama terjadi karena, selama ini, dia sedang mengingat kembali informasi untuk kehidupan setelah kelahiran," tutur Sandman.
"Dan salah satu temuan paling luar biasa dari penelitian ini, adalah bahwa janin juga dapat merasakan dan mengalami keadaan emosi ibunya," imbuh Sandman.
Plasenta Menerima Sinyal Hormon Kesedihan Ibu
Saat janin tumbuh, dia terus-menerus menerima pesan dari ibunya, termasuk musik yang didengarkan oleh ibu, dan sentuhan-sentuhan atau ucapan dari ayah. Selama tahap ini bayi menerima sinyal kimiawi melalui plasenta, dan itu juga termasuk sinyal tentang keadaan emosi ibu.
"Jika ibu sangat sedih atau depresi berat, bayi juga mengalaminya. Dan keadaan emosi ini mempengaruhi perkembangan bayi untuk sebagian besar hidupnya. Dalam jangka panjang, memiliki ibu yang depresi dapat menyebabkan masalah neurologis dan kejiwaan," kata Sandman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tim ilmuwan yang sama menemukan – dalam penelitian sebelumnya – bahwa anak-anak yang lebih tua yang ibunya cemas selama kehamilan (seringkali merupakan tanda depresi ) memiliki perbedaan tertentu dalam struktur otak mereka. Namun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apa sebenarnya artinya bagi seorang anak dalam jangka panjang jika ibunya mengalami depresi selama kehamilan.
Perubahan Suasana Hati Ibu Berpengaruh pada Perkembangan Emosi Bayi
Faktanya, kata Sandman, keadaan emosional dan mental seorang ibu dapat berpengaruh pada perkembangan bayinya sebelum dan sesudah lahir. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengatasi depresi prenatal yang dialaminya dengan minta bantuan ahli seperti psikolog atau psikiater.
Menurut penelitian, yang paling memengaruhi bayi adalah perubahan suasana hati ibunya yang tiba-tiba dan terus-menerus. Sebab ternyata janin merasa tidak aman ketika mengalami semburan kebahagiaan yang terus-menerus, namun tiba-tiba berubah menjadi kesedihan atau stres.
ADVERTISEMENT
"Ketidakseimbangan ini memengaruhi perkembangan bayi sebelum dan sesudah kelahirannya, oleh karena itu penting bagi ibu untuk tetap seimbang secara emosional," kata Sandman.
Selain itu, beberapa psikolog pranatal juga memastikan bahwa, selain merasakan emosi ibunya, bayi juga merasakan pemikirannya yang memengaruhi bayi dengan cara tertentu.
Dalam pengertian itu, bayi dari ibu yang tidak menginginkan kehamilannya akan merasakan penolakan yang dia rasakan terhadapnya. Ini dapat menyebabkan masalah emosional bagi bayi di masa depan.
Idealnya, pada tahap yang sangat penting ini, yang menciptakan ikatan yang begitu erat antara ibu dan bayi, pastikan untuk merasa setenang mungkin ya, Moms. Cobalah untuk menghindari stres dan perasaan negatif dengan segala cara. Untuk melakukannya, Anda dapat mencoba meditasi, latihan relaksasi, dan yoga. Jangan lupa mintalah dukungan orang sekitar agar masa kehamilan terasa menyenangkan!
ADVERTISEMENT