Apakah Anemia saat Hamil Bisa Pengaruhi Kondisi Janin?

14 Desember 2022 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil anemia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil anemia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selama hamil, penting bagi ibu untuk memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi, mulai dari karbohidrat hingga mineral. Nah, salah satu mineral yang penting bagi ibu hamil adalah zat besi. Zat tersebut berfungsi untuk meningkatkan suplai sel darah merah dalam tubuh, sehingga oksigen dapat disalurkan ke seluruh tubuh melalui paru-paru.
ADVERTISEMENT
Jika ibu hamil kekurangan zat besi selama masa kehamilan, bukan tidak mungkin ibu akan mengalami anemia. Mengutip The Bump, jumlah plasma darah dan sel darah merah akan meningkat saat hamil. Namun, jika yang meningkat hanya plasma darahnya saja, ibu berisiko mengalami anemia. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester pertama.
Lantas, apakah anemia dapat mempengaruhi kondisi janin? Simak penjelasannya berikut ini, Moms.

Penjelasan tentang Pengaruh Anemia terhadap Kondisi Janin

Ilustrasi janin. Foto: Shutter Stock
Menurut Janice Hartnett, MD., obgyn (dokter kandungan) di Hartford Healthcare, ibu hamil yang mengalami anemia akan lebih mudah merasa lelah saat beraktivitas. Hal itu biasanya ditandai dengan wajah yang pucat dan tubuh yang tampak lesu.
Namun, karena beberapa ibu mungkin terbiasa merasa lelah saat hamil, ia mungkin akan menganggap hal itu sebagai lelah seperti biasa dan jarang menyadari bahwa itu merupakan gejala anemia.
ADVERTISEMENT
Jika anemia selama kehamilan tidak segera diatasi, hal itu dapat mempengaruhi kondisi janin.
“Jika tubuh Anda tidak memiliki cukup oksigen untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, itu tidak hanya buruk untuk ibu, tetapi juga untuk janin,” jelas Marti Soffer, MD, dokter spesialis ibu dan janin di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Ya Moms, ibu hamil yang mengalami anemia berisiko melahirkan bayi prematur atau berat badan lahir rendah. Bahkan, jika ibu melahirkan dengan kondisi anemia, ibu berisiko mengalami masalah saat proses persalinan hingga depresi pascamelahirkan.
“Kami selalu berekspektasi tentang kehilangan darah saat persalinan. Anda dapat membayangkan bahwa jika Anda mulai melahirkan dengan darah yang rendah, akan lebih merugikan jika Anda kehilangan darah saat melahirkan,” ungkap Soffer.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Anemia saat Hamil

Ilustrasi ibu hamil minum suplemen. Foto: Shutterstock
Nah Moms, untuk mencegah masalah tersebut, penting bagi Anda untuk segera memeriksakan diri jika merasa mengalami gejala anemia. Dokter biasanya akan memberikan vitamin prenatal yang mengandung zat besi untuk meningkatkan suplai sel darah merah dalam tubuh.
“Kami menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen zat besi dengan sedikit jus jeruk yang membantu meningkatkan penyerapannya,” kata dr. Hartnett.
Selain mengonsumsi suplemen, Dr. Hartnett juga menyarankan agar ibu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, daging, dan kacang-kacangan.
Meski begitu, beberapa ibu hamil mungkin akan merasakan efek samping dari suplemen tablet, seperti mual, sembelit, dan diare. Jika Anda mengalami hal itu, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan konsumsi suplemen dan menggantinya dengan infus zat besi.
ADVERTISEMENT
Pada kasus anemia yang disebabkan oleh faktor genetik, ibu hamil mungkin membutuhkan transfusi darah untuk meningkatkan sel darah merahnya.