news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apakah ASI Boleh Dimasak?

26 Oktober 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, sementara proses menyusui sendiri dapat memberi banyak manfaat bagi si kecil maupun untuk ibunya. Namun bila tidak bisa menyusui bayi secara langsung, bayi bisa diberi ASI perah.
ADVERTISEMENT
Bicara soal ASI perah, kita harus tahu betul cara menyimpan maupun menyajikannya dengan tepat, Moms. Ini penting, agar kandungan nutrisi yang terdapat di dalam ASI perah terjaga dengan baik hingga dikonsumsi oleh bayi.
Terkait cara menyimpan dan menyajikan ASI perah inilah yang biasanya menimbulkan berbagai pertanyaan. Misalnya soal boleh tidaknya ASI perah dimasak sebelum diberikan pada bayi.
ilustrasi ASI perah Foto: Shutterstock

Bolehkah ASI Dimasak?

Sebelum menjawab soal boleh tidaknya ASI perah dimasak sebelum diberikan pada bayi, kita perlu tahu bahwa perubahan suhu yang drastis dapat merusak nutrisi di dalam ASI perah. Itulah sebabnya, mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebelum memberikan ASI perah kepada bayi, ASI yang telah dibekukan boleh dicairkan langsung dengan air panas apalagi air mendidih.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga nutrisinya, ASI perah beku perlu dicairkan secara bertahap. Misalnya dari yang beku di dalam freezer, disimpan dulu di dalam kulkas hingga cair, lalu dikeluarkan dari kulkas hingga mencapai suhu ruangan.
Sejalan dengan panduan ini, artinya ASI sebaiknya tidak dimasak, Moms! Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya memasak ASI sama dengan membiarkan ASI melalui perubahan suhu yang drastis dan hal ini dapat merusak nutrisi juga zat antibodi yang terkandung di dalamnya.
Bila merasa perlu menghangatkan ASI sebelum diberikan pada bayi, kita bisa merendam atau menyirami wadah berisi ASI perah yang sudah mencapai suhu ruangan dengan air hangat perlahan-lahan. Dengan begitu ASI akan menjadi lebih hangat perlahan-lahan.
Ilustrasi memompa ASI perah. Foto: Shutterstock

Hal Lain yang Tak Kalah Penting

Bukan hanya soal perubahan suhu yang tidak boleh drastis, lamanya ASI perah bertahan di dalam suhu ruang juga penting untuk diingat. Ingatlah selalu dan jelaskan juga pada pengasuh si kecil kalau ASI perah yang telah dihangatkan hanya bisa bertahan 1-2 jam dalam suhu ruang. Bila ASI perah tidak habis? Jangan simpan sisanya!
ADVERTISEMENT
ASI perah yang tersisa atau tidak habis diminum bayi juga tak boleh disimpan lagi ke dalam kulkas atau dibekukan kembali. Sebab ASI bisa saja telah terpapar bakteri.
Jadi cobalah menyimpan ASI perah, mencairkan dan menyajikannya sesuai dengan porsi yang dibutuhkan bayi. Sayang juga kan, kalau ASI perah yang begitu berharga terpaksa terbuang percuma?