Apakah Bayi Boleh Makan Cokelat?

Bayi makan cokelat. Foto: Shutterstock

Siapa yang tidak suka cokelat? Anak-anak dan orang dewasa sama-sama menyukai rasa halus, lembut, manis, dan pahit dari cokelat. Tak hanya lezat, makanan ini mengandung antioksidan dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Namun, bagaimana dengan bayi? Apakah boleh makan cokelat?

Penjelasan soal Boleh Tidaknya Bayi Makan Cokelat

Bayi makan cokelat. Foto: Shutterstock

American Association for Pediatrics menyarankan cokelat tidak diberikan kepada bayi atau anak di bawah usia 2 tahun karena dapat mengganggu kesehatan pencernaan mereka.

Sementara pada anak di atas usia 2 tahun, cokelat boleh diberikan tapi tetap perlu dibatasi karena kandungan kafeinnya, Moms. Perlu dipahami, kafein adalah stimulan yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Anak-anak apalagi bayi belum dapat mentolerir kafein sebaik orang dewasa.

Tak hanya itu, mengutip Children’s Nutritionist, kafein juga dapat meningkatkan detak jantung yang menyebabkan tekanan darah, dan bisa membuat bayi lebih sulit tidur.

Meski demikian, setiap produk cokelat memiliki jumlah kafein dan gula yang berbeda. Biasanya semakin gelap cokelat, maka semakin banyak kafein yang dimiliki karena jumlah kakao yang terkandung dalam cokelat.

Bayi makan cokelat. Foto: Shutterstock

United States Department of Agriculture (USDA) menyatakan bahwa cokelat putih tidak mengandung kafein, cokelat susu mengandung 9 miligram kafein per 44 gram, sementara cokelat hitam mengandung 12 miligram kafein per 28 gram.

Demikian juga gula yang terkandung di dalam cokelat. Semakin gelap cokelat, semakin sedikit gula yang dikandungnya. Sehingga tidak ada pilihan cokelat yang aman bagi bayi, karena pilihannya antara lebih banyak gula atau lebih banyak kafein.

Apalagi cokelat dapat meningkatkan risiko refluks, kolik, kembung, atau sakit perut pada bayi. Jadi lebih baik tahan dulu pemberian cokelat pada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun ya, Moms.