Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Ilustrasi bayi tidur di lantai. Foto: Shutter Stock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1626246278/buoe4utsftq5tb5ny4sv.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, membiarkan bayi tidur di lantai kerap jadi pilihan orang tua. Alasannya bisa beragam. Mulai dari mencegah bayi jatuh bila tidur di ranjang tinggi atau agar bayi merasa sejuk.
Namun pilihan ini juga bisa menimbulkan berbagai pertanyaan dan keraguan. Misalnya, apakah permukaan lantai yang keras baik untuk bayi? Perlukah bayi diberi alas saat tidur di lantai? Hingga apa saja yang sebenarnya perlu jadi perhatian orang tua.
Yuk, baca sampai habis untuk menemukan jawabannya.
Penjelasan soal Boleh atau Tidak Bayi Tidur di Lantai
Mengutip Mom Junction, anak-anak di bawah usia satu tahun perlu tidur telentang di permukaan yang keras. Di Kanada, hal ini bahkan jadi standar keamanan resmi dari pemerintah guna mencegah sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS. Jadi lantai dengan permukaan yang kokoh dianggap pilihan aman untuk menidurkan bayi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, coba lah berdiskusi dulu dengan dokter dan minta pendapat mereka sebelum membuat keputusan. Sebab setiap anak maupun rumah bisa saja punya kondisi yang berbeda. Orang tua sebaiknya juga tidak serta merta menidurkan bayi di lantai tanpa alas apa pun.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan jadi perhatian saat bayi tidur di lantai, yaitu:
ADVERTISEMENT