Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Saat kehamilan berlanjut, umumnya ibu sudah mulai mengenali perilaku bayi di dalam kandungan . Misalnya mengenali kalau janin yang dikandungnya sangat aktif setiap malam, atau kerap terbangun di pagi hari akibat tendangan si kecil.
ADVERTISEMENT
Ibu hamil mungkin juga jadi bertanya-tanya, apakah bayi di dalam kandungan bisa tidur? Apakah dia tidur bila ibu tidur? Atau justru terus terjaga karena tidak ada pagi-siang-malam baginya?
Apakah Janin Tidur?
Ya Moms, bayi di dalam kandungan juga tidur. Bahkan mengutip Healthline, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rahim untuk tidur.
Frekuensi janin tidur selama awal perkembangan atau awal kehamilan belum dapat diketahui. Namun, pada antara usia kehamilan 38 dan 40 minggu, janin menghabiskan hampir 95 persen waktu mereka untuk tidur.
Kenapa bisa begitu? Sebab, tidur tidaknya janin diketahui dari penelitian tentang pergerakan mata janin sebagai salah satu ciri si kecil tengah tidur dalam fase REM.
ADVERTISEMENT
Apa maksudnya?
Gerak Mata Bayi di Dalam Kandungan jadi Ciri Si Kecil Tidur
Para ahli membagi tahap manusia tidur menjadi empat: dua tahap pertama adalah tidur ringan, sedangkan dua tahap kedua mewakili tidur nyenyak.
Selain itu, ada tidur REM, yang dimulai sekitar 90 menit setelah siklus tidur. Tahap ini ditandai dengan peningkatan pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung. Mata bergerak cepat dan gelombang otak mirip dengan orang yang bangun.
Seperti yang telah disebutkan di atas, inilah yang sudah bisa diperhatikan dan membuat para peneliti meyakini bayi juga tidur di dalam kandungan.
Penelitian Tentang Perilaku Tidur Bayi di Dalam Kandungan
Lebih lanjut, para peneliti juga menggunakan berbagai metode untuk mempelajari perilaku tidur bayi di dalam kandungan .
ADVERTISEMENT
Para peneliti dalam satu studi tahun 2010 misalnya, melacak detak jantung janin dan menemukan bahwa hasilnya menunjukkan pola tidur dan bangun yang teratur.
Sementara dalam studi tahun 2008, para peneliti menggunakan rekaman elektrokardiografik janin (FECG) untuk membandingkan subjek yang sama baik dalam rahim maupun saat bayi baru lahir. Hasilnya? Mereka menemukan bahwa ada kesamaan dalam pola tidur yang terjadi di dalam rahim dengan pola tidur bayi setelah dilahirkan. Menarik ya, Moms!