Apakah Ibu Hamil yang Kulitnya Terbakar Matahari Bisa Pengaruhi Janin?

20 Februari 2023 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil berjemur di bawah matahari. Foto: Margo Basarab/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil berjemur di bawah matahari. Foto: Margo Basarab/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi sebagian orang, terpapar lama sinar matahari bisa membuat tubuh tidak nyaman. Apalagi mereka yang memiliki kulit sensitif, bisa jadi mengalami sunburn atau iritasi/peradangan akibat terpapar sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan. Namun bila sunburn dialami oleh ibu hamil, berbahaya enggak ya?
ADVERTISEMENT
Tapi sebelum itu, ibu hamil memang disarankan untuk berjemur, lho! Namun, durasi berjemur juga perlu diperhatikan, karena bila terlalu lama juga tidak baik, Moms.
Dikutip dari Very Well Family, saat hamil, tubuh mengalami peningkatan kadar hormon yang menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan mudah terbakar. Sebab, sel penghasil pigmen bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan kulit rentan terhadap perubahan warna saat terlalu banyak kena sinar UV matahari.
Tak hanya itu, risiko bila terlalu lama terkena sinar matahari bisa menyebabkan ibu hamil mengalami dehidrasi. Ya, ibu hamil dapat kekurangan cairan apalagi bila kurang minum. Kekurangan cairan ini bisa menyebabkan Anda stres. Dan bila kondisinya parah, bisa menyebabkan kontraksi dini yang menyebabkan kelahiran prematur. Selain itu, bila suhu inti tubuh meningkat, maka bayi juga berisiko mengalami cacat lahir.
Ilustrasi kulit terbakar (sunburn). Foto: Margo Basarab/Shutterstock
Paparan sinar matahari berlebihan juga dapat memecah asam folat dalam tubuh, yang menjadi salah satu penyebab kemungkinan bayi lahir cacat. Makanya, hindari berjemur terlalu lama, terutama 12 minggu pertama kehamilan karena perkembangan saraf bayi sedang berkembang.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah kondisi sunburn atau kulit terbakar bisa mempengaruhi kehamilan seseorang?
Nah Moms, menurut Dokter Kandungan Dr. Carolyn DeLucia, MD, dikutip dari Romper, secara umum sunburn tidak akan menimbulkan risiko bagi janin. Tetapi, yang bisa jadi masalah adalah bila suhu tubuh ibu hamil terlalu panas.
"Panas dapat membuat wanita hamil dehidrasi lebih cepat, jadi memahami hal ini adalah kuncinya. Jika Anda hamil, cukup minum banyak air agar tetap terhidrasi sehingga tidak terjadi persalinan prematur atau kontraksi berlebihan,” jelas DeLucia.

Tips Bagi Ibu Hamil Agar Terhindar dari Kulit Terbakar

Ilustrasi ibu hamil berjemur di bawah matahari. Foto: FotoDuets/Shutterstock
Terlepas dari risikonya, bukan berarti ibu hamil jadi tidak bisa berjemur sama sekali ya, Moms. Kulit Anda bisa tetap aman selama melakukan beberapa langkah berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Pakai Tabir Surya
Memakai sunscreen minimal SPF 30 bisa membantu Anda melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Namun, hindari menggunakan sunscreen yang mengandung oxybenzone yang bisa menyerap ke dalam kulit dan masuk ke aliran darah. Sehingga, tidak menyebabkan masalah perkembangan janin di dalam kandungan.
Anda juga bisa mengenakan pakaian lengan panjang dan berbahan ringan, ditambah topi hingga kaos kaki untuk melindungi kulit secara lebih maksimal. Jadi, sebelum berjemur atau bepergian ke luar rumah dalam waktu cukup lama, jangan lupa pakai sunscreen, ya!
2. Bawa Banyak Minum
Jaga tubuh Anda agar tidak sampai kepanasan dengan membawa minum air putih secukupnya. Ini bisa membantu Anda tetap terhidrasi meski harus lama berada di luar rumah.
ADVERTISEMENT
3. Hindari Keluar Rumah saat Jam Puncak Matahari
Jika memungkinkan, hindari keluar rumah saat sinar matahari sedang panas-panasnya, antara pukul 10.00-14.00. Tidak hanya bagi ibu hamil, sinar matahari pada jam-jam tersebut juga berisiko bagi orang sehat sekali pun.