Apakah Plasenta Previa Berbahaya bagi Janin?

24 Desember 2021 8:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apakah Plasenta Previa Berbahaya bagi Janin? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Plasenta Previa Berbahaya bagi Janin? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Plasenta merupakan organ yang akan ikut tumbuh bersama bayi saat Anda hamil. Biasanya menempel di bagian atas dinding rahim, dan bertugas memasok makanan serta oksigen melalui tali pusat kepada janin, Moms.
ADVERTISEMENT
Ya, biasanya plasenta tumbuh ke atas dinding rahim, jauh dari leher rahim, dan akan tetap berada di tempatnya hingga bayi lahir. Namun, jika ternyata plasenta Anda terletak sangat rendah di dalam rahim dan menutupi seluruh atau sebagian serviks, maka bisa jadi Anda mengalami plasenta previa.
Mengutip March of Dimes, jika plasenta previa terjadi di awal kehamilan, biasanya tidak akan menjadi masalah. Namun, plasenta previa dapat menyebabkan pendarahan serius dan komplikasi lain di kemudian hari.
Lantas, apakah kondisi plasenta previa ini bisa membahayakan janin? Berikut penjelasannya.

Penjelasan soal Plasenta Previa Berbahaya bagi Janin

Apakah Plasenta Previa Berbahaya bagi Janin? Foto: Shutter Stock
Selama persalinan, bayi akan melewati leher rahim menuju ke jalan lahir. Jika ternyata Anda memiliki plasenta previa, maka saat serviks mulai menipis dan melebar untuk persalinan, pembuluh darah yang menghubungkan plasenta ke rahim bisa saja robek.
ADVERTISEMENT
Sehingga, hal tersebut dapat menyebabkan pendarahan hebat selama persalinan, dan membuat Anda dan bayi dalam bahaya, Moms. Kemudian, pendarahan ini juga bisa saja terjadi saat Anda masih hamil.
Jadi, jika Anda mengalami pendarahan akibat plasenta previa, biasanya perlu dirawat di rumah sakit dan melakukan serangkaian tes. Apabila tes menunjukkan bahwa Anda dan bayi baik-baik saja, maka dokter akan memberikan perawatan untuk mempertahankan kehamilan selama mungkin.
Namun, jika ternyata Anda mengalami banyak pendarahan, dokter mungkin akan menyarankan melakukan transfusi darah. Dokter juga bisa saja memberikan obat-obatan seperti kortikosteroid, yang dapat membantu mempercepat perkembangan paru-paru bayi dan organ lainnya.
Apakah Plasenta Previa Berbahaya bagi Janin? Foto: Shutter Stock
Lalu, plasenta previa juga dapat meningkatkan risiko ketuban pecah dini dan mengakibatkan lahir prematur. Bayi yang lahir prematur dapat mengalami kesulitan bernapas karena paru-paru dan sistem pernapasannya belum sepenuhnya berkembang.
ADVERTISEMENT
Sehingga, bayi kemungkinan bisa mengalami apnea atau memiliki gangguan paru-paru yang disebut displasia bronkopulmoner. Bayi prematur juga bisa memiliki masalah jantung, masalah otak, hingga kesulitan mengatur suhu tubuh.
Dalam beberapa penelitian yang dikutip dari Medicine Net, plasenta previa juga membuat pertumbuhan janin menurun, dan keberadaan plasenta di bawah rahim bisa membuat bayi di dalam kandungan sungsang. Sehingga kebanyakan ibu hamil yang mengalami plasenta previa umumnya harus menjalani operasi caesar.
Maka dari itu, jika memang Anda memiliki plasenta previa, jangan lupa untuk selalu memeriksakan kandungan minimal satu bulan satu kali. Kemudian, minta vitamin dan suplemen ke dokter, yang dapat membantu kehamilan jadi lebih sehat.