Apakah Susu Formula Mengandung Gula?

29 Oktober 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi susu formula. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Susu formula tak boleh diberikan sembarangan pada bayi. Sebab, Anda perlu ingat bahwa ASI adalah makanan terbaik, khususnya untuk 6 bulan pertama kehidupan bayi. Kemudian pemberian ASI pun disarankan tetap dilanjutkan hingga ia berusia 2 tahun dengan disertai makanan pendamping ASI (MPASI).
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa kondisi atau alasan medis yang membuat susu formula boleh diberikan pada bayi. Mulai dari bayi berisiko hipoglikemia dengan gula darah yang tidak meningkat meski sudah disusui dengan baik dan diberi tambahan ASI perah, adanya gejala dehidrasi seperti frekuensi urine kurang dari 4 kali sehari di hari kedua setelah ia lahir, hingga kondisi ibu yang tidak memungkinkan menyusui bayi karena mengidap HIV misalnya.
Adapun susu formula pada umumnya mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan berbagai vitamin lainnya yang dapat memenuhi asupan nutrisi si kecil.
Lantas, bagaimana dengan gula? Apakah susu formula mengandung gula?

Kandungan gula pada susu formula

susu formula Foto: Shutterstock
Ya Moms, susu formula memang mengandung gula. Kandungan gula yang terdapat dalam susu formula bisa dalam bentuk laktosa (gula susu), fruktosa (gula buah), glukosa (juga dikenal sebagai dekstrosa, gula sederhana yang ditemukan dalam susu), hingga maltodextrin (gula malt) yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Konselor Laktasi bersertifikat dan Asisten Profesor Pediatri di University of Rochester, New York, Amerika Serikat, Bridget Young, PhD, mengatakan, kandungan gula tersebut seharusnya merupakan sumber karbohidrat utama yang mudah dicerna.
Ya, usus bayi belum cukup matang untuk bisa memproses banyak karbohidrat dan serat kompleks. Maka dari itu, kandungan gula yang terdapat dalam susu formula dapat dikatakan aman dan tidak berbahaya bila dikonsumsi si kecil, Moms.
"Karbohidrat dalam ASI adalah laktosa (gula alami yang sama dan dapat ditemukan dalam susu sapi). Banyak produsen menggunakan laktosa sebagai sumber karbohidrat utama dalam formula untuk meniru komposisi ASI dan karena mudah dicerna," ujar Young seperti dilansir Parents.
Laktosa juga memiliki beragam manfaat untuk bayi di antaranya dapat membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus si kecil, penyerapan mineral dan kalsium yang lebih efektif, dan sumber energi. Meski begitu, bila bayi Anda alergi terhadap laktosa, maka Anda harus lebih selektif lagi dalam memilih susu formula yang bebas laktosa.
ADVERTISEMENT

Soal Susu Formula yang Mengandung Sukrosa dan Sirup Jagung

susu formula Foto: Shutterstock
Kendati demikian, ada beberapa susu formula yang mengandung sukrosa dan sirup jagung. Sebagaimana yang kita ketahui sukrosa merupakan gula yang biasanya kita pakai saat membuat kopi, kue, ataupun teh. Sukrosa merupakan gula tambahan yang dianggap berbahaya untuk si kecil karena rasanya jauh lebih manis dibandingkan laktosa. Selain itu, sukrosa juga dinilai sebagai penyebab utama karies gigi pada anak.
Adapun sirup jagung terdiri dari kelompok glukosa yang saling menempel. Tapi, gula jenis ini tidak lebih manis bila dibandingkan sukrosa. Namun Moms, perlu diingat bahwa dalam susu formula yang terhidrolisis sebagian, fungsi dari sirup jagung misalnya berperan untuk menutupi bau dan rasa khas yang berasal dari pemecahan protein.
ADVERTISEMENT
"Semua karbohidrat ini telah dibuktikan melalui studi klinis dan penggunaan konsumen selama bertahun-tahun agar aman," ujar Mardi Mountford, Presiden Dewan Nutrisi Bayi di Amerika Serikat.
Meski begitu, tetap jangan sembarangan dalam membeli susu formula untuk anak, ya. Kehadiran gula dalam susu formula memang aman, tapi sebaiknya Anda juga memerhatikan berapa banyak kandungannya. Selain itu, demi memastikan kesehatan anak, sebaiknya Anda memang selalu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum membeli susu formula, terutama untuk bayi.