Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wortel memiliki kadar vitamin A, B, C, D, E, dan K yang bisa membantu mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. Vitamin A misalnya, dapat meningkatkan perkembangan penglihatan bayi dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga si kecil tidak mudah sakit.
Kendati demikian, sistem pencernaan bayi yang sedang belajar mengenal makanan padat biasanya cukup sensitif terhadap makanan tertentu. Beberapa bahan MPASI bahkan bisa menimbulkan alergi pada bayi. Lantas, bagaimana dengan wortel?
Apakah Bayi Bisa Alergi Wortel?
Jawabannya bisa saja, Moms. Menurut Dokter Spesialis Anak, Dr. Dur Afshar Agha, MD, yang menjelaskan di laman Mom Junction, kasus bayi yang alergi terhadap wortel cukup jarang terjadi, namun tetap ada kemungkinannya. Karena wortel bukan alergen yang umum, penyebab bayi mengalami reaksi alergi biasanya karena faktor genetik. Jadi, bila ibu atau ayah mempunyai alergi pada wortel, besar kemungkinannya bayi Anda akan mengalami hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang terbit di National Library of Medicine menunjukkan, bayi yang alergi terhadap wortel juga akan memiliki reaksi buruk terhadap peterseli, ketumbar, seledri, hingga adas. Bisa dikatakan juga si kecil mungkin akan mengalami alergi pada semua sayuran yang sejenis dengan wortel atau umbi. Selain itu, tubuh bayi juga akan lebih sensitif pada jenis alergen lainnya seperti serbuk sari.
Kebanyakan bayi tidak langsung bereaksi negatif terhadap makanan yang baru pertama kali dikonsumsinya meski mereka sebenarnya alergi. Sebab, tubuh bayi akan mengidentifikasi makanan yang dikonsumsinya lebih dulu dan kemudian menciptakan antibodi. Namun, pada pemberian makanan yang sama untuk kedua kalinya, sistem kekebalan bayi akan mencoba melawan alergen yang kemudian menimbulkan gejala alergi.
Bayi mungkin tidak mengalami reaksi berlebihan saat alergi terhadap jenis makanan seperti wortel sehingga sulit terdeteksi. Umumnya, alergi wortel hanya menimbulkan gas dan kerewelan. Namun ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan menandakan alergi bayi sudah sangat parah sehingga membutuhkan bantuan medis seperti berikut ini:
ADVERTISEMENT
Ya Moms, meski bukan kasus yang umum, ibu dan ayah tetap perlu waspada bila si kecil menunjukkan tanda-tanda alergi setelah mengonsumsi wortel. Jangan lupa untuk tetap mengamati kondisi bayi setiap kali ia selesai mengonsumsi makanannya.