Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Saat menyusui, Anda mungkin pernah mendengar beberapa mitos tentang ASI. Misalnya, jika dalam waktu beberapa jam ibu tidak memerah ASI, maka akan basi. Ada juga yang bilang, bila ibu menyusui sering terkena panas, kualitas ASI akan rusak. Lantas, benarkah hal itu?
ADVERTISEMENT
Moms, ASI diproduksi dan dimanfaatkan dalam waktu relatif singkat, yakni 24 jam. Mitos tentang ASI basi biasanya ditujukan pada ASI jolong atau kolostrum.
Kata Ahli Soal ASI Basi
Konsultan laktasi, dr. Wiyarni Pambudi, Sp. A, IBCLC, menjelaskan bahwa ASI di dalam payudara ibu dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan komposisi. Namun, perubahan komposisi yang terjadi bukan berarti basi.
“Perlu dipahami kalau ASI di payudara ibu akan mengalami perubahan komposisi, tapi bukan tandanya basi. Justru semakin sesuai dengan kebutuhan bayi,” jelas dr. Wiyarni kepada kumparanMOM, Selasa (05/04).
Jadi, kabar tentang ASI di dalam payudara ibu bisa basi hanya mitos belaka, Moms!
ADVERTISEMENT
“Yang harus diingat, bila payudara tidak dikosongkan, maka produksi ASI berikutnya akan lebih sedikit. Dan, interval menyusu pada bayi usia 0 sampai 6 bulan yang wajar adalah sekitar 8 sampai 10 kali sehari, atau setiap 2 sampai 3 jam untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya,” kata dr. Wiyarni.
Oleh sebab itu, apabila Anda terpisah dari bayi lebih dari tiga jam, sebaiknya tetap memerah ASI agar produksi selanjutnya tetap optimal. Jika pengosongan payudara dilakukan secara rutin, maka produksi ASI akan terjamin.