news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ASI Terasa Asin, Apa Penyebabnya dan Bolehkah Dikonsumsi Bayi?

19 Maret 2025 16:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menyusui sambil memompa ASI. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyusui sambil memompa ASI. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
ASI merupakan nutrisi penting bagi bayi, terutama dalam 6 bulan pertama usianya. Dan mungkin banyak orang dewasa penasaran, sebenarnya, seperti apa sih rasa ASI itu?
ADVERTISEMENT
WebMD melansir, rasa ASI bisa berbeda-beda pada setiap orang, dan bahkan dari hari ke hari. Rasa ASI pun dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti makanan yang ibu makan, hingga kondisi kesehatan yang sedang dialami ibunya.
ASI umumnya akan terasa sedikit manis. Namun, rasanya bisa berbeda ketika ibu makan makanan dengan rempah yang kuat atau banyak bawang putih. Maka, ASI Anda akan memiliki lebih beraroma dari biasanya, dan rasanya sedikit agak pedas.
Namun, bila ASI terasa asin saat dikonsumsi bayi, apa kemungkinan penyebabnya?

Penyebab ASI Terasa Asin

Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di PubMed Central, ternyata salah satu kemungkinan penyebab ASI berubah rasa menjadi asin karena ibu sedang mengalami mastitis.
Mastitis adalah peradangan payudara yang ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar area yang nyeri. Kondisi ini bisa membuat ibu lemas, pegal-pegal, diikuti gejala flu atau demam. Dalam beberapa kasus, mastitis bahkan bisa berkembang menjadi infeksi.
ADVERTISEMENT
Biasanya, mastitis terjadi dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan. Tetapi, juga bisa dialami oleh ibu yang tidak menyusui, akibat terjadi infeksi pada payudara.
Ilustrasi menuang ASI. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Moms, saat awal pemberian ASI kepada si kecil, akan terjadi perubahan rasa ASI. Misalnya, berkurangnya rasa asin-umami dan meningkatkan rasa pahit dan asam. Namun, ketika payudara mengalami peradangan, maka rasa asin dan umami cenderung meningkat karena kandungan natrium, glutamat, dan guanosim monosfat yang juga bertambah dalam kandungan ASI.
Peningkatan natrium dan penurunan konsentrasi laktosa merupakan perubahan yang paling spesifik dari komposisi ASI yang terjadi selama ibu mengalami mastitis.
Pada akhirnya, beberapa bayi terkadang bisa tiba-tiba menolak untuk menyusu dari payudara yang mengalami mastitis. Meski sebenarnya, bisa jadi ada faktor lain penyebab bayi menghindari menyusu dari payudara ibu dengan mastitis.
ADVERTISEMENT

Bolehkah Ibu dengan Mastitis Menyusui Bayinya?

Jawabannya, boleh saja kok, Moms! Justru Anda sangat disarankan untuk terus menyusui, meskipun mungkin terasa sakit. Bila Anda berhenti menyusui, maka penyumbatan akan semakin parah.
Bahkan, jika Anda mengalami infeksi sekalipun, menyusui tidak akan membahayakan si kecil, meskipun ASI Anda akan terasa sedikit asin.
Pahami gejala awal mastitis untuk bisa mendapatkan pengobatan yang cepat. Jika bayi masih rewel yang disebabkan rasa tertentu pada ASI Anda, maka cobalah untuk mencampurnya dengan ASI dari waktu yang berbeda. Anda bisa mencampurkan 50:50 antara ASI yang baru diperah dan yang sudah dipompa sebelumnya, untuk mengurangi rasa yang tidak diinginkan dengan selera anak.
Selain itu, rasa ASI juga bisa berubah-ubah bergantung pada:
ADVERTISEMENT
1. Makanan yang dimakan ibu, terutama yang memiliki rasa kuat
2. Komposisi ASI yang bervariasi dari sesi menyusui terbaru dan sebelumnya
3. Reaksi kimia tertentu dari makanan yang dikonsumsi ibu, seperti lemak tidak jenuh atau cairan dengan ion tembaga dan zat besi.