Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Moms, tahukah Anda bahwa terdapat 3 hal yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas sperma ayah? Di antaranya adalah jumlah atau volume, gerakan sperma, dan bentuknya itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah Anda juga pernah mendengar istilah asthenozoospermia?
Dalam dunia medis, asthenozoospermia merupakan suatu kondisi ketika sperma ayah yang kurang lincah saat bergerak. Padahal, agar bisa membuahi sel telur, gerakan sperma ayah diharapkan baik atau normal, dan biasa disebut dengan normozoospermia.
dr. Boy Abidin, SpOG menuturkan, asthenozoospermia berkaitan erat dengan pergerakan sperma menuju rongga rahim. Kemudian, sperma masuk ke saluran telur untuk bisa bertemu dengan sel telur.
"Perjalanan itu cukup jauh, cukup panjang. Maka sperma harus bergerak cukup aktif untuk bisa masuk ke saluran telur dan bisa bertemu sel telur," kata dr. Boy dalam salah satu video berjudul 'Gerakannya Lemas dan Tidak Lincah' yang diunggah di kanal YouTube pribadinya belum lama ini.
Dokter yang juga berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara ini melanjutkan, pergerakan normal sperma kurang lebih sekitar 25 mikrometer per detik. Sehingga, jika gerakan sperma kurang dari itu maka bisa disebut gerakan sperma kurang lincah atau asthenozoospermia. Hal ini pun dapat membuat kualitas sperma tidak optimal untuk bisa membuahi sel telur.
ADVERTISEMENT
"Jadi, sperma itu bisa bergerak; tidak aktif kurang dari 25 mikrometer per detik; bisa juga dia bergerak tapi hanya mutar-mutar di tempat; atau sperma tidak bergerak sama sekali," lanjutnya.
Kira-kira, apa yang menyebabkan kualitas sperma menurun?
Biasanya, hal ini disebabkan oleh gaya hidup ayah yang tidak sehat. Gaya hidup yang dimaksud meliputi konsumsi makanan yang tidak bergizi, malas bergerak, dan merokok, Moms. Untuk mengatasinya, Anda bisa katakan pada ayah untuk menghindari atau bahkan menghentikan gaya hidup yang tidak sehat tersebut.
Selain itu, dr. Boy kembali menyarankan agar ayah diharapkan dapat menggunakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat, sehingga suhu dari buah zakar tersebut tidak menjadi panas.
"Suhu buah zakar yang panas akan mengurangi kualitas sperma. Kalau memang kualitas sperma dipengaruhi perubahan suhu, bisa juga disebabkan oleh varikokel --pelebaran atau pembengkakan pada pembuluh darah buah zakar," tutur dr. Boy.
ADVERTISEMENT
"Ini berkaitan dengan aktivitas duduk yang terlalu lama membuat pembuluh darah di sekitar buah zakar melebar, kemudian suhu buah zakar panas dan kualitas sperma menurun," sambungnya.
Jika memang hal ini disebabkan oleh varikokel, dr. Boy menganjurkan suami untuk berkonsultasi ke dokter. Sebab, ada kalanya hal ini perlu tindakan operasi.
Namun, jika hal ini karena asthenozoospermia dan juga disertai teratozoospermia, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan pola hidup yang sehat. Selain itu, berat badan ideal juga penting demi kualitas sperma yang sehat dan baik.
"Usahakan berat badan Anda ideal. Tak hanya mengganggu kesehatan, tapi, berat badan berlebih akan mengganggu kualitas sperma," tutup dr. Boy Abidin.