Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan, Mana yang Paling Baik?

4 September 2023 10:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan, Mana yang Paling Baik? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan, Mana yang Paling Baik? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam urusan pendidikan. Agar masa depan anak-anak dalam menempuh pendidikan terjamin, dana pendidikan perlu dipersiapkan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Anda mungkin sudah mulai mempersiapkan dana pendidikan dengan memanfaatkan produk keuangan, seperti asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan. Eits, tetapi dua produk ini berbeda lho, Moms!
Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut adalah perbedaannya:
1. Asuransi Pendidikan
Berfungsi untuk memproteksi dana pendidikan. Asuransi pendidikan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, atau bila di bank maka hanya berperan sebagau agen penjual produk asuransi.
Terkait setoran, preminya terdiri dari biaya asuransi, dana investasi, dan lainnya dengan nilai premi sesuai dengan polis.
Asuransi pendidikan bermanfaat memberi jaminan apabila orang tua tidak lagi dapat memberikan nafkah karena meninggal dunia atau cacat total. Ini lebih cocok untuk tujuan jangka panjang atau lebih dari lima tahun.
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Sorapop Udomsri/Shutterstock
2. Tabungan Pendidikan
ADVERTISEMENT
Tabungan pendidikan berfungsi untuk menyimpan dana pendidikan agar lebih aman. Jadi, orang tua cukup membuka rekening di bank dengan nilai setoran sesuai kemampuan menabung masing-masing. Dana tabungan bisa dicairkan sesuai jangka waktu tabungan yang telah dipilih.
Manfaat yang didapat berupa bunga dan simpanan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga risikonya relatif kecil dan lebih aman. Nah Moms, tabungan pendidikan cocok bagi Anda yang berniat jangka pendek atau menengah.
Dari penjelasan di atas, mana yang paling baik untuk disiapkan? Sebenarnya keduanya sama-sama baik, tetapi kebutuhan dan kemampuan setiap orang tidaklah sama.

Tetapi, Asuransi Pendidikan Kurang Dianjurkan. Mengapa?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, Financial Planner Ila Abdulrahman menjelaskan, bila ditanya mana yang paling disarankan dalam menyiapkan dana pendidikan adalah dengan berinvestasi. Investasi bisa dilakukan dalam berbagai macam bentuk, seperti reksadana, pasar uang, pendapatan tetap, dana campuran, hingga saham, bila dalam jangka waktu 10 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
"Kalau tujuannya menyediakan biaya pendidikan itu lebih baik kita rekomendasikan untuk yang berinvestasi dana pendidikan. Tetapi harus diproteksi oleh namanya asuransi jiwa atau asuransi penghasilan," kata Ila kepada kumparanMOM.
Ilustrasi asuransi. Foto: Suphaksorn Thongwongboot/Shutterstock
Menurut Ila, asuransi jiwa diperlukan untuk melindungi penghasilan yang selama ini didapat kepala keluarga. Sehingga, bila kepala keluarga meninggal dunia atau cacat total, maka anak-anak tetapi bisa bersekolah.
Namun, pihaknya menilai asuransi pendidikan kurang disarankan, Moms. Alasannya, karena sering terjadi ketidakcocokan dana yang tersedia dengan target biaya masuk sekolah. Sehingga, untuk mencapai dana tersebut terkadang nasabah tidak terkejar dan akhirnya harus nombok.
"Sebagai perencana keuangan, kita tidak merekomendasikan asuransi pendidikan untuk menyiapkan dana pendidikan. Dana pendidikan disiapkan dengan berinvestasi, tetapi penghasilannya harus diproteksi dengan asuransi jiwa," tegas Ila.
ADVERTISEMENT
Ila menjelaskan, asuransi pendidikan sendiri memerlukan dana pendidikan secara keseluruhan. Artinya, dana pendidikan tidak hanya disiapkan ketika anak masuk TK atau SD saja, tetapi sampai ia masuk ke perguruan tinggi.
"Asuransi pendidikan sendiri asuransi dwiguna, tetapi dua-duanya enggak optimal dan jauh dari yang dibutuhkan. Kalau butuhnya kuliah aja sekarang kan [biaya] masuknya bervariasi secara total sampai lunas. Tapi dana pendidikan hanya memberikan sekian premi yang kita bayarkan. Sehingga untuk mencapai dana tersebut tidak terkejar," jelas dia.

Kapan Dana Pendidikan Sudah Bisa Disiapkan?

Ilustrasi anak berangkat sekolah. Foto: Shutter Stock
Bila ditanya kapan dana pendidikan disiapkan, maka Ila menyarankan justru lebih baik dilakukan sejak seseorang berpenghasilan untuk pertama kali. Namun, jika sampai hari ini belum merencakanannya, Ila menegaskan tidak ada kata terlambat untuk menyiapkannya.
ADVERTISEMENT
"Jadi, hari ini lebih baik daripada tidak merencanakan sama sekali. Supaya ke depannya dana pendidikan enggak ambil cash flow terus-terusan, tetapi sebagian yang kita hadapi saat ini menggunakan aset yang ada. Tetapi ke depannya hasil dari investasi," tutur Ila.
Bila masih bingung, Ila menyarankan untuk tahap awal bisa dialihkan pada reksadana terlebih dahulu. Sebab, tabungan bukanlah sarana untuk berinvestasi, melainkan hanya lalu lintas dana dari gaji kemudian didebet kepada pengeluaran-pengeluaran lain. Seperti membayar tagihan, cicilan utang, dan biaya hidup sehari-hari.