Aturan Pemberian Vaksin Sinovac untuk Anak di Bawah Usia 12 Tahun

2 November 2021 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aturan Pemberian Vaksin Sinovac untuk Anak di Bawah Usia 12 Tahun. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Aturan Pemberian Vaksin Sinovac untuk Anak di Bawah Usia 12 Tahun. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kembali mengeluarkan izin terbaru terkait pemberian vaksin corona untuk anak. Ya Moms, anak di bawah 12 tahun kini bisa diberikan vaksin Sinovac.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (1/11), BPOM menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin darurat vaksin corona Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Itu artinya, anak-anak yang berada di jenjang sekolah dasar (SD), kini bisa mendapatkan perlindungan lebih dengan diberikan vaksin Sinovac.
"Saya kira ini menggembirakan karena vaksinasi anak urgent sekarang karena pengajaran tatap muka sudah dimulai," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam jumpa pers virtual, Senin (1/11).
Menurut data uji klinis I dan II yang dilakukan ke 550 anak, imunogenisitas vaksin ini terhitung tinggi. Imunogenisitas adalah kemampuan suatu vaksin dalam memicu respons imun dari tubuh manusia. Sementara efikasi vaksin Sinovac seperti yang diumumkan sebelumnya adalah 65,1 persen.
"Imunogenisitas menunjukkan persentase cukup tinggi, 96 persen, efikasinya mengikuti yang selama ini kita dapatkan dari uji klinis sebelumnya. Dari aspek keamanan vaksin ini aman untuk anak usia 6-11 tahun," kata Penny.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa aturan pemberian vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun?

Aturan Pemberian Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun

Vaksin COVID-19 untuk anak. Foto: Shutterstock
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA, menyatakan pihaknya akan segera menyusun aturan detail terkait penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 6 hingga 11 tahun.
"Nanti kita akan mengeluarkan secara detail, ya, rekomendasi vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun," ujar dr. Piprim dalam konferensi pers Persetujuan Penggunaan Vaksin Sinovac pada Anak, Senin (1/11).
Meski begitu, dr. Piprim menyebut hanya sedikit kasus yang menunjukkan adanya kontra indikasi terhadap vaksin jenis tertentu pada anak. Namun untuk mengantisipasinya, pihaknya siap segera menyusun detail penggunaan vaksin, khususnya bagi anak yang memiliki kondisi khusus tertentu.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja pada kondisi-kondisi tertentu seperti yang imunocompromise, ya, atau anak sedang sakit berat sedang menderita keganasan, sesak, gagal jantung dan sebagainya tentu tidak bisa, tapi nanti detailnya IDAI akan mengeluarkan rekomendasi secepatnya," ungkap dr. Piprim.
Ilustrasi anak di bawah usia 12 tahun mendapat vaksin COVID-19. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, dr. Piprim juga memastikan penggunaan vaksin COVID-19 ini tidak akan berimplikasi langsung pada vaksin lain yang digunakan pada kelompok umur tersebut. Oleh sebab itu, ia meminta kepada orang tua dan seluruh pihak sekolah untuk dapat mendukung program vaksinasi COVID-19 ini agar dapat berjalan efektif.
"Ini, kan, sudah 6 tahun biasanya imunisasi di sekolahnya, program imunisasi dasarnya sudah selesai, terakhir biasanya kita kasih imunisasi lanjutan di usia 5 tahun, nanti ada lagi di 7 tahun. Jadi kalau 6 tahun memang yang program itu sudah tidak ada," tutup dr. Piprim.
ADVERTISEMENT