Ayah Juga Bisa Alami Baby Blues! Begini Cara Mengatasinya

24 April 2018 11:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sindrom baby blues biasanya identik dialami oleh ibu yang baru melahirkan. Tapi jangan salah Moms, ayah pun ternyata bisa mengalami baby blues, lho.
ADVERTISEMENT
Dilansir Smart Parents, psikiater Rumah Sakit Gleneagles, Singapura, Dr Lim Boon Leng, mengatakan bahwa ayah juga bisa terkena deperesi setelah kelahiran bayinya. Sebuah penelitian di New Zealand baru-baru ini bahkan menemukan bahwa ayah dengan kondisi kesehatan yang buruk berisiko lebih tinggi terkena baby blues.
Kondisi tersebut biasanya dialami ayah pada minggu-minggu awal kelahiran bayi. Namun, baby blues yang terjadi pada ayah berbeda dengan baby blues yang terjadi akibat perubahan hormon pada wanita. Karena pria yang menjadi ayah tentunya tidak mengalami fase hamil dan melahirkan.
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: Thinkstock)
Meski begitu, tanda-tanda seorang ayah mengalami baby blues hampir sama dengan ibu, seperti: mudah lelah, kehilangan selera makan, berat badan berkurang, dan susah sekali tidur.
ADVERTISEMENT
Lantas apa yang menyebabkan ayah mengalaminya? Ada banyak faktor, Moms. Di antaranya adalah 3 hal sebagai berikut:
1. Tidak siap jadi ayah
Biasanya, hal ini dipicu oleh kekhawatiran tentang tanggung jawab baru. Ayah biasanya berpikir bahwa ia sekarang punya sebuah tanggungan hidup, yaitu keluarga.
Selain itu, banyak ayah yang berpikir kalau ini adalah sebuah momen di mana kebebasannya sebagai diri sendiri akan berakhir.
2. Takut dengan peran baru
Ilustrasi anak dan ayah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan ayah (Foto: Pixabay)
Ayah mungkin khawatir dan bertanya-tanya, apakah bisa menjadi sosok ayah yang baik? Kekhawatiran berlebih itu bisa memicu depresi jika tak segera ditangani.
3. Kekhawatiran finansial
Wajar dan umum apabila ayah khawatir soal masalah finansial yang akan dihadapi. Apalagi, jika ayah menjadi satu-satunya yang bekerja dang menghasilkan uang.
ADVERTISEMENT
Nah, jika suami Anda termasuk yang mengalami baby blues, Anda bisa membantu mengatasinya dengan beberapa cara ini:
Beri Ayah pengertian
Ilustrasi Hubungan Suami Istri (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hubungan Suami Istri (Foto: Shutter Stock)
Bila pasangan Anda mengalami sindrom baby blues, cobalah mengatasinya dengan bicara dari hati ke hati. Dengarkan pasangan dengan penuh empati untuk
Sebisa mungkin, tempatkan diri Anda dalam posisinya agar Anda dapat memahami pasangan Anda dengan baik.
Ingatkan atau ajak berolahraga
Olahraga. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga. (Foto: Thinkstock)
Mengeluarkan keringat dengan olahraga tiap tiga kali seminggu bisa meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, hal tersebut bisa membuat pikiran lebih tenang.
Pastikan ayah cukup beristirahat
Dapatkan istirahat yang cukup kapan pun ada kesempatan. Minggu-minggu pertama setelah kelahiran bayi biasanya menjadi waktu yang sangat melelahkan, baik secara fisik atau mental. Kurang tidur dapat memicu timbulnya depresi.
ADVERTISEMENT
Cari dukungan
Stres bekerja. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Stres bekerja. (Foto: Pixabay)
Jangan gengsi untuk meminta bantuan, Moms. Jika mengurus bayi ternyata terlalu menantang bagi ayah, segera cari bantuan dengan melibatkan orang tua Anda atau orang tua pasangan misalnya.
Anda juga bisa menyarankan ayah lebih banyak berdiskusi dengan sahabat-sahabatnya yang sudah lebih dulu memiliki anak. Atau, sarankan ia bergabung dengan komunitas ayah agar dapat bertukar pikiran atau membicarakan kekhawatiran-kekhawatirannya. Maklum, para ayah punya cara diskusi atau curhat yang berbeda lho, dengan kita.
Konsultasi ke dokter dan ahli
Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama dan Anda tidak dapat menyelesaikannya sendiri, sangat disarankan untuk menghubungi dokter, psikolog atau terapis. Kemungkinan ayah akan mendapatkan obat-obatan antidepresan atau disarankan mengikuti konseling.
ADVERTISEMENT