Baby Walker dan Push Walker, Mana yang Lebih Baik untuk Bayi?

31 Januari 2024 11:16 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baby push walker untuk bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Baby push walker untuk bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berjalan merupakan salah satu tahap perkembangan bayi yang mungkin Anda paling tunggu, Moms. Umumnya, bayi sudah mulai bisa berjalan dengan berpegangan pada usia 8 bulan.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, pada usia tersebut, kaki bayi biasanya sudah cukup kokoh untuk mampu menopang tubuhnya sendiri saat berdiri dan berjalan. Meski bayi belajar jalan masih dengan bantuan, seperti bertitah atau berpegangan pada benda-benda di sekitarnya.
Tidak sedikit juga orang tua yang menggunakan alat bantu berjalan agar stimulasi yang diberikan untuk bayi lebih maksimal.
Dan beberapa alat bantu jalan yang cukup sering terdengar adalah baby walker dan push walker. Manakah yang lebih baik untuk si kecil?

Baby Walker dan Push Walker, Mana yang Lebih Baik untuk Bayi?

Bayi tidak perlu diberi baby walker Foto: Shutterstock
Nah Moms, saat memilih alat bantu jalan untuk bayi, penting untuk tetap memastikan keselamatan dan keamanan alat yang dipakai. Anda juga pastinya tidak ingin bayi jadi terluka atau justru menimbulkan bahaya saat memakai alatnya, kan?
ADVERTISEMENT
Sebelum itu, pahami dulu apa perbedaan dari baby walker dan push walker.
Baby walker berbentuk hampir menyerupai bulatan, dengan dudukan untuk bayi di tengah lingkaran dan roda pada bagian bawah. Tak jarang, baby walker juga dilengkapi dengan mainan gantung yang membuat penampilannya lebih menarik.
Sementara push walker merupakan alat bantu jalan yang digunakan saat bayi sudah mulai belajar berdiri dan menyeimbangkan badannya saat melangkah. Posisi bayi pun akan berdiri tegak. bukan duduk seperti menggunakan baby walker. Sehingga, alat ini akan membuat kaki bayi bertumpu di atas lantai dengan baik saat mereka berjalan.
Lantas, mana alat bantu jalan yang lebih baik untuk dipakai si kecil? Jawabannya, push walker, Moms. Mengapa?
Dilansir Healthline, push walker dianggap jauh lebih baik dan lebih aman daripada baby walker. Alat tersebut dirancang sedemikian rupa, sehingga menstimulasi bayi untuk menggunakan berat badannya dalam mengambil langkah. Baby push walker juga terbukti secara ilmiah mencapai hasil yang lebih baik daripada baby walker seat.
ADVERTISEMENT
Push walker juga memungkinkan bayi untuk melihat kakinya saat berjalan. Hal itu akan meningkatkan keinginan si kecil untuk terus berjalan dan membuat perkembangan kakinya berjalan secara alami. Mereka pun cenderung mengetahui apa penyebab tubuhnya bergerak.
Nah Moms, push walker juga mempunyai konsep sebagai mainan anak. Selain membantunya untuk berjalan, alat ini umumnya juga dilengkapi dengan mainan yang bisa melatih keterampilan motorik kasar dan halusnya.
Bagaimana dengan baby walker? Ternyata, baby walker sudah dilarang hampir di seluruh dunia, lho! Apa alasannya?

Alasan Baby Walker Tidak Disarankan untuk Bayi

Baby push walker untuk bayo. Foto: Shutterstock
Ikatan Dokter Anak Indonesia telah menyatakan baby walker tidak terbukti dapat memengaruhi bayi bisa berjalan lebih cepat. Justru alat ini menyebabkan bayi malas berjalan, karena telah dipermudah dengan alat tersebut.
ADVERTISEMENT
Bayi yang menggunakan baby walker cenderung berdiri menggunakan ujung jari kaki. Kondisi ini ternyata bisa mempengaruhi cara berjalan bayi, lalu ia pun jadi keliru mempelajari cara berjalan yang benar, yaitu dengan cara menapak dan melangkah.
Baby walker juga tidak dapat memperkuat otot bayi seperti anggapan banyak orang. Alat tersebut memang dapat memperkuat kedua tungkai bawah bayi, tetapi tungkai atas (paha) dan pinggul tetap tidak terlatih. Padahal, tungkai atas dan pinggul yang justru berperan penting untuk kelangsungan bayi agar bisa berjalan.
Kemudian, bayi yang menggunakan baby walker juga cenderung tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dengan benar. Hal ini dikarenakan bayi tidak bisa melihat kakinya langsung, akibat terhalang baby walker. Bayi juga tidak belajar menggunakan kemampuan tubuhnya sendiri untuk mengatur dan menjaga keseimbangan karena sudah dibantu dengan alat yang beroda itu.
ADVERTISEMENT
Yang lebih mengkhawatirkan, penggunaan baby walker juga bisa membahayakan bayi. Sebab, posisi si kecil menjadi lebih tinggi dan dapat bergerak cepat. Ini yang memungkinkan bayi bisa meraih benda-benda yang berbahaya. Misalnya, seperti pisau di atas meja pendek atau kabel listrik di dinding atau bahkan tergelincir dari tangga dalam baby walker-nya.
Jadi, bila ingin membantu si kecil belajar jalan lebih aman, sebaiknya gunakan push walker ya, Moms!
Atau Anda juga bisa melakukan aktivitas lain untuk dapat mendukung perkembangan bayi yang sedang belajar berjalan, seperti tummy time, bermain di lantai, atau alat-alat bantu berjalan lain yang lebih aman dan direkomendasikan oleh dokter anak.