Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bagaimana Mempersiapkan Kehamilan yang Aman saat Usia di Atas 30 Tahun?
26 Desember 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dokter Hasto menjelaskan alasannya, yakni untuk menghindarkan dari risiko kematian hingga perburukan kesehatan ibu serta janin di dalam kandungan.
“Secara alami (kondisi kesehatan ibu) sudah menurun, itulah alasan kenapa perempuan tidak boleh hamil di atas usia itu. Hamil saja sudah merupakan beban tersendiri, apalagi kalau di atas 32-35 tahun, itu sudah tua,” ujar Hasto dikutip dari Antara.
Tidak hanya berisiko tinggi pada ibu dan janin, dikhawatirkan bayi yang dilahirkan juga mengalami kelainan kongenital dan cacat bawaan.
Hasto juga kurang setuju apabila seseorang menunda kehamilan setelah menikah, apalagi saat usianya sudah 20 tahun. Ia menyarankan usia menikah yang ideal adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.
Dari penjelasan Hasto tersebut, apakah benar wanita sebaiknya tidak hamil saat usianya sudah di atas 30 tahun?
ADVERTISEMENT
Penjelasan Dokter Seputar Hamil di Atas 30 Tahun ke Atas
Nah Moms, kesempatan untuk wanita mendapat momongan bisa berbeda-beda. Ada yang langsung hamil beberapa minggu setelah menikah, tetapi ada pula yang harus menunggu bertahun-tahun lamanya sampai umurnya sudah di atas 30 tahun. Tetapi, selama usia belum di atas 35 tahun, kehamilan Anda masih terbilang aman kok, Moms.
"Risiko tinggi di atas 35 tahun. Tapi kalau misalnya kondisi yang optimal ya 20-an tahun. Enggak ada yang salah, 30-35 [tahun] aman ya. Tetapi optimal di bawah 30 tahun memang," ujar Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, kepada kumparanMOM.
Menurut dokter yang praktik di RS Brawijaya Antasari itu, usia 20 tahunan sudah ideal untuk wanita merencanakan kehamilan. Sebab, kondisi sel telur dan organ-organ reproduksinya sedang dalam kondisi optimal.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga dikatakan Dokter Spesialis Kandungan dr. Ulul Albab, SpOG. Menurutnya usia 30 tahun belum termasuk berisiko tinggi untuk hamil, melainkan di atas 35 tahun dan di bawah 20 tahun. Bila hamil pada rentang usia tersebut, diperlukan pengawasan yang lebih ketat mengingat bisa terjadi berbagai risiko kesehatan.
"Di bawah [usia] 20 tahun, kematangan reproduksinya baru tumbuh ketika menjelang remaja dan dewasa. Sedangkan di atas 35 tahun itu juga siklus hormonalnya sudah mulai mengalami perubahan, terutama faktor kesuburan perempuan," jelas Ulul.
Ia mencontohkan, apabila perempuan di bawah 20 tahun sudah hamil maka lebih tinggi risikonya terkena kanker serviks. Sementara jika hamil di atas usia 35 tahun, dikhawatirkan ibu hamil bisa mengalami preeklamsia, kelahiran prematur, pertumbuhan bayi terhambat, hingga cacat lahir.
ADVERTISEMENT
"Teorinya kalau di atas 35 tahun memang disarankan lebih waspada bila perempuan hamil. Karena risiko komplikasi lebih tinggi dibanding dengan mereka yang hamil di bawah usia 35 tahun," tutur dia.
Lalu, bagaimana dengan usia ideal menikah bagi perempuan yakni 21 tahun? Bila mengacu pada UU Nomor 16 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, perkawinan bagi perempuan diizinkan saat usianya mencapai 19 tahun.
"Kalau bicara UU Pernikahan itu kan usia yang dibolehkan menikah 19 tahun. Makanya dibilang bahwa bagusnya memang melakukan hubungan seks setelah 20 tahun untuk minimalkan risiko-risiko yang mungkin terjadi. Jadi, sudah ideal ya karena di UU Pernikahan 19 tahun," ungkap dokter yang praktik di RS Aulia itu.
ADVERTISEMENT
Jadi, Apa yang Perlu Dipersiapkan Bila Hamil di Atas Usia 30 Tahun?
Sama seperti usia 20-an, mempersiapkan kehamilan saat usia sudah kepala tiga juga tidak boleh dianggap sepele. Sebab, dr. Dinda menuturkan, perlu ada persiapan mental hingga finansial agar kehamilan berjalan lebih lancar dan sehat.
"Dan bagaimana kalau misalnya setiap kehamilan itu direncanakan pasti akan lebih baik. Jadi finansialnya sudah baik, kemudian mentalnya sudah siap dan kesehatan reproduksinya itu bisa enggak. Walaupun dia di atas 30 tahun tapi dia minim risiko," tegas Dinda.
Senada, dr. Ulul juga menilai perlu ada berbagai persiapan bila hamil di atas usia 30 tahun, yakni fisik, mental, dan sosial.
Misalnya, untuk fisik, perlu ada pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh seperti tekanan darah, gizi, dan berat badan. Jika hemoglobin (Hb) rendah di bawah 12, disarankan untuk menunda kehamilan sembari menaikkan Hb-nya. Begitu juga wanita yang Body Mass Index (BMI) di bawah 18 dan di atas 30 untuk mencapai berat badan idealnya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, skrining terhadap beberapa macam penyakit, seperti kencing manis, gula, beberapa penyakit infeksi. Seperti infeksi menular seksual, hepatitis, HIV, sifilis, itu juga harus dilakukan pemeriksaan. Jadi persiapannya harus jauh lebih ketat ketika perempuan hamil di atas 35 tahun," tutup Ulul.