Bahaya Asap Rokok Bagi Bayi

3 April 2018 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rokok (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rokok (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seseorang yang tidak merokok tapi menghirup asap rokok disebut perokok pasif. Meski sekilas terlihat baik-baik saja, terpaksa menjadi perokok pasif ternyata berbahaya bagi kesehatan. Hal tersebut dikarenakan, asap rokok yang dihirup perokok pasif mempunyai kandungan bahan kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan rokok yang diisap oleh perokok aktif.
ADVERTISEMENT
Bayangkan jika asap rokok yang berbahaya itu dihirup oleh bayi, Moms. Saluran pernapasan dan sistem imun yang masih berkembang, membuat bayi berisiko lebih tinggi jika menghirup asap rokok dibanding orang dewasa.
Ilustrasi Anak dengan Kanker (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak dengan Kanker (Foto: Pixabay)
Asap rokok mengandung sekitar 3.000 bahan kimia beracun, dengan 43 di antaranya bersifat karsinogen atau penyebab kanker. Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebanyak 40 persen anak di dunia bahkan telah menjadi perokok pasif.
Bayi yang sering terpapar asap rokok berisiko tinggi terkena batuk, pilek, dan asma. Selain itu ada beberapa penyakit lain yang juga dapat timbul pada bayi akibat asap rokok, seperti:
Infeksi saluran pernapasan
Hal ini biasanya terjadi pada anak dibawah 18 bulan. Menurut beberapa penelitian, anak dengan orangtua yang merokok sering mengalami sakit paru-paru, seperti bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia.
ADVERTISEMENT
Infeksi telinga
Sinus bayi yang terpapar asap rokok juga berisiko memicu produksi cairan berlebih di telinga bagian tengah. Jika hal ini dibiarkan, bukan tidak mungkin mereka akan terkena infeksi telinga yang bisa berujung pada hilangnya kemampuan pendengaran.
Sindrom kematian bayi mendadak
Bayi yang memiliki ibu perokok berisiko lebih tinggi mengalami kematian mendadak. Selain itu, bayi yang terpapar asap rokok juga memiliki risiko terkena meningitis lebih tinggi .
Penelitian di Santiago, Chili, menunjukkan bahwa asap rokok yang terhirup oleh ibu menyusui dapat menghambat produksi ASI. Dalam waktu tiga bulan, terlihat berat badan bayi dari ibu yang perokok atau menghirup asap rokok, juga tidak menunjukkan pertumbuhan yang optimal.
Asap rokok bisa bertahan di udara hingga 2,5 jam, bahkan saat ventilasi rumah atau jendela dibuka. Asap rokok juga bisa mengendap di lantai dan benda-benda yang ada di sekitar tempat seseorang merokok.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara terbaik agar si kecil terhindar dari asap rokok?
Usahakan jangan pernah biarkan ada perokok di rumah, bahkan di area luar ruangan rumah Anda sekalipun. Karena di manapun seseorang merokok, asapnya berisiko menjangkau anak-anak atau bayi.
Jika seorang perokok ingin bersentuhan dengan bayi Anda, maka ia harus mencuci tangan, muka, dan mengganti pakaian terlebih dahulu. Hal tersebut penting dilakukan, karena racun yang berasal dari asap rokok juga dapat menempel di badan, baju, rambut, dan tangan.
Tak perlu juga ragu bila Anda perlu menegur seseorang yang merokok di dekat bayi Anda. Ingat saja Moms, bayi Anda berhak menghirup udara yang sehat dan terhindar dari asap rokok yang jelas membawa banyak bahaya baginya.
ADVERTISEMENT