Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, dikutip dari Mom Junction, teh memang dipercaya bisa mencegah kanker, diabetes, hingga penyakit jantung. Teh mengandung polyphenol yang bersifat anti-oksidan dan anti-radang yang berperan sebagai anti-kanker.
Tapi, teh mengandung kafein dan gula rafinasi sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi balita. Dr. Cidny Gellner dari Universitas Ilmu Kesehatan Utah di Kota Salt Lake, Utah, Amerika Serikat, mengatakan kafein bersifat diuretik yang dapat membuat si kecil lebih sering buang air kecil.
“Minum minuman manis berkafein dalam jumlah besar dapat menyebabkan gigi berlubang pada anak-anak,” ujar Cidny.
Berapa Usia yang Tepat untuk Mulai Minum Teh?
Belum ada penelitian yang menentukan usia kapan anak boleh mulai minum teh. Selama konsumsi teh dalam jumlah sedang, risikonya mungkin tidak signifikan.
ADVERTISEMENT
Namun, ada baiknya mengetahui batas kafein untuk anak. American Academy of Pediatrics menyatakan, anak-anak dan remaja harus berhati-hati saat mengonsumsi minuman berkafein.
Remaja berusia antara 12 dan 18 tahun boleh mengonsumsi 100mg kafein atau sekitar satu atau dua cangkir teh dalam sehari. Namun, untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, mereka tidak memiliki ambang batas aman.
Adakah Manfaat Teh untuk Balita?
Secangkir teh berkafein sesekali dapat memberikan beberapa manfaat jangka pendek bagi balita. Kandungan itu bisa membuat rileks, meredakan nyeri, meredakan sakit perut dan membantu mengobati batuk serta pilek.
Namun, pastikan Anda menyajikan teh untuk si kecil dengan cara yang benar. Gunakan daun teh sedikit saja agar minuman tersebut ringan. Anda juga bisa membuat teh ringan dengan menyeduh teh selama dua hingga empat menit. Jika teh menjadi kental, maka tambahkan sedikit air ke dalamnya. Lalu, sajikan teh dalam kondisi hangat atau dingin.
ADVERTISEMENT
Efek Samping Teh untuk Balita
- Kafein dalam teh dapat mempengaruhi perkembangan, perilaku dan tidur balita.
- Balita yang mengkonsumsi teh secara teratur meningkatkan risiko diabetes tipe 1.
- Kafein yang berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan dan kegugupan pada balita.
- Kafein dan gula dalam teh mungkin berhubungan dengan masalah kelebihan berat badan balita.
- Kafein dalam teh menghambat penyerapan zat besi dan kalsium yang mempengaruhi hemoglobin dan kekuatan tulang.
- Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah keasaman.
- Asupan kafein secara teratur dapat meningkatkan preferensi si kecil terhadap minuman dingin dan makanan manis. Pola makan seperti itu bisa meningkatkan risiko obesitas.
- Minum teh yang dimaniskan dengan gula dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kalori ekstra. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung, kerusakan gigi dan bahkan diabetes tipe-2.
ADVERTISEMENT