Bahaya Melakukan Tes Swab Antigen Sendiri di Rumah

7 Juli 2021 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis melakukan swab antigen secara acak pada penumpang KRL di stasiun Bekasi, Bekasi Kota, Jawa Barat, Senin (21/6).  Foto: Paramayuda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis melakukan swab antigen secara acak pada penumpang KRL di stasiun Bekasi, Bekasi Kota, Jawa Barat, Senin (21/6). Foto: Paramayuda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tes swab antigen merupakan salah satu cara untuk mendeteksi virus corona. Tes antigen ini dilakukan dengan cara mengambil sampel dahak dari hidung melalui swab. Itulah kenapa tes ini kerap juga disebut swab antigen.
ADVERTISEMENT
Tes swab antigen ini juga dianggap memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan rapid test yang menggunakan sampel darah, Moms. Ya, rapid atau tes swab antigen punya spesifisitas yang cukup baik di kisaran 90 persenan.
Anda bisa melakukan tes antigen di rumah sakit, puskesmas, atau layanan kesehatan yang menyediakan fasilitas tes tersebut. Namun kini, Anda pun dapat menemukan alat tes ini dijual bebas di berbagai e-commerce atau di pasaran. Dengan mudah, Anda bisa membelinya secara online tanpa perlu pergi ke fasilitas kesehatan atau tempat yang melayani tes swab antigen.
Meski begitu, melakukan tes swab antigen di rumah sendiri tanpa ada bekal sebagai tenaga medis ternyata berbahaya, Moms. Kenapa begitu? Berikut penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Penjelasan dari Dokter soal Penggunaan Alat Tes Swab Antigen secara Mandiri di Rumah

Karyawan kumparan melakukan Swab Test Antigen di kantor kumparan, Jalan Jati Murni, Jakarta Selatan, Kamis (22/10/2020). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Moms, perlu Anda ketahui bahwa bila ingin melakukan tes swab antigen maupun pemeriksaan lain, seperti PCR, sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan atau di tempat yang melayani fasilitas tersebut. Sebab, bila dilakukan secara mandiri alias bukan ditangani oleh tenaga medis, dikhawatirkan akan berbahaya.
"Pengambilan sampel bisa kurang tepat. Jadi, jangan lakukan rapid antigen di rumah sendirian. Karena bisa saja hasilnya tidak akurat," kata dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(K), MSc., Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis dalam Live Instagram bersama RSCM Kencana dengan tema "Anak dengan COVID-19" yang dihelat belum lama ini.
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang anak laki-laki di sebuah sekolah di Jakarta, Jumat (2/7). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Melakukan tes swab secara mandiri di rumah bisa saja malah membuat Anda terpapar virus dari orang yang Anda periksa. Ya Moms, saat melakukan tes swab atau rapid test antigen sendiri yang biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, mereka akan menggunakan alat pelindung diri (APD) demi mencegah penularan virus.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, swab sendiri merupakan tindakan mengambil sampel atau spesimen melalui lubang hidung. Hidung adalah organ yang memiliki struktur anatomi yang sempit.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Jadi, bila melakukan tes ini secara mandiri, Anda pun tak mengetahui bagian mana yang harus diambil. Jangan sampai, hal ini malah membuat hidung Anda atau orang yang Anda periksa menjadi terluka.
Untuk itu, dokter yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat ini menyarankan agar Anda sebaiknya melakukan tes swab antigen di lembaga terpercaya atau fasilitas kesehatan. Bila khawatir terpapar COVID-19, kini banyak pemeriksaan tes swab antigen secara drive thru.
"Hindari mengobati sendiri. Kalau takut keluar, ke kerumunan, Anda bisa drive thru. Kalau takut di swab, bisa dilakukan di udara terbuka. Jadi, mengurangi transisi," tutupnya.
ADVERTISEMENT