Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Bahaya Merkuri untuk Ibu Menyusui yang Bisa Berdampak ke Bayi
10 Desember 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, mengutip CDC, senyawa merkuri bertebaran di lingkungan. Senyawa ini paling banyak ditemukan di area industri batubara dan minyak.
Pada umumnya, merkuri berkumpul di sungai, danau, dan lautan. Akibatnya, ada banyak ikan dan hewan lainnya yang kemungkinan besar terpapar.
Apabila ikan tersebut dikonsumsi ibu menyusui, bisa berdampak buruk bagi anak. Simak apa saja bahaya merkuri untuk ibu menyusui lebih lanjut di bawah ini, Moms.
Bahaya Merkuri untuk Ibu Menyusui
Mengutip WebMD, sejak 1959, merkuri telah dikenal sebagai salah satu senyawa yang dapat membawa efek buruk untuk janin. Ini terbukti dari bayi-bayi yang lahir dengan kondisi cacat di sekitar Teluk Minamata, Kyushu, Jepang, pada waktu itu.
Setelah ditelusuri, para peneliti menemukan bahwa penyebabnya adalah paparan metil merkuri, sebuah bentuk merkuri yang paling sering dikonsumsi manusia.
ADVERTISEMENT
Merkuri diserap oleh usus dan masuk ke aliran darah, lalu menjangkiti janin melalui plasenta. Setelah itu, merkuri akan menuju ke otak serta jaringan lain dalam tubuh bayi.
Nah, proses serupa juga berlaku untuk ibu menyusui. Merkuri yang dikonsumsi ibu dapat mencemari ASI . Saat bayi menyusu, merkuri itu akan masuk ke tubuhnya dan berpotensi merusak otak serta jaringan lain.
Meski begitu, jumlah merkuri yang masuk melalui ASI lebih sedikit dibandingkan melalui plasenta. Mengutip Kelly Mom, kadar merkuri dalam ASI sekitar sepertiga dari kadar merkuri dalam darah ibu.
Merkuri yang bisa mencemari ASI juga bergantung pada bentuknya. Apabila bentuknya anorganik, penyerapannya ke dalam ASI jauh lebih mudah. Tapi, kabar baiknya, bentuk senyawa ini tidak mudah diserap oleh bayi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk bentuk merkuri organik, penyerapannya ke dalam ASI memang tidak mudah. Namun, bayi dapat menyerap jumlah yang sedikit itu dengan mudah.
Bayi yang terus terpapar merkuri dalam jumlah tinggi melalui ASI kemungkinan akan mengalami masalah pada perkembangan otak dan sarafnya. Jadi, FDA menyarankan ibu menyusui untuk tidak mengonsumsi ikan yang kadar merkurinya tinggi.
Menurut Better Health Channel, ada banyak ikan yang mengandung kadar merkuri tinggi. Di antaranya ikan pari, ikan todak, barramundi, gemfish, makerel, salmon, dan ikan berukuran besar lainnya.
Pada umumnya, ikan besar memang memiliki kadar merkuri tinggi karena usianya panjang. Sehingga ikan-ikan itu terus terpapar dalam waktu yang lama.
Kemudian, ikan menyimpan merkuri di jaringan ototnya. Jadi, sekalipun Anda memotong lemak dan kulit ikan itu, merkuri tetap tak akan hilang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi ikan berukuran kecil seperti sarden. Kalaupun ingin mengonsumsi ikan yang kandungan merkurinya tinggi, pastikan porsinya tidak lebih dari 140 gram per minggu ya, Moms.