Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua mengeluhkan anaknya mengalami ispa yang tak kunjung sembuh meski sudah ke dokter. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran sendiri bagi ibu dan ayah. Apalagi, anak-anak cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih rendah daripada orang dewasa.
Lantas, seperti apa sebenarnya pengaruh polusi udara pada kesehatan?
Risiko Paparan Polusi Udara untuk Kesehatan
Polusi udara merupakan hal yang sulit untuk dihindari, walaupun seberapa kaya wilayah yang kita tinggali. Polutan dapat melewati pertahanan tubuh, hingga menembus jauh ke dalam sistem pernapasan dan peredaran darah yang kemudian berdampak pada kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan, paparan polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang merugikan. Mulai dari meningkatkan risiko infeksi pernapasan, penyakit jantung, hingga kanker paru-paru. Polusi udara juga lebih berbahaya bagi orang yang sudah sakit, anak-anak, dan orang tua, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mom Junction, paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat merusak perkembangan saraf anak dan meningkatkan risiko masalah pernapasan seperti asma. Selain itu, anak-anak sebenarnya juga sudah rentan terhadap polusi sejak di dalam kandungan.
Ibu hamil yang terkena polusi udara brisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, fungsi paru-paru yang tidak maksimal, infeksi saluran pernapasan dini, dan meningkatkan risiko alergi pada anak di kemudian hari.
Penyebab Anak-anak Rentan Terhadap Polusi Udara
Ada banyak faktor yang membuat anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara, di antaranya:
-Tingkat pernapasan anak-anak lebih tinggi daripada orang dewasa, sehingga mereka menghirup lebih banyak udara setiap harinya.
-Karena fisik anak-anak lebih rendah, mereka menghirup udara lebih dekat dengan tanah di mana beberapa polutan terutama asap knalpot dipancarkan.
ADVERTISEMENT
-Anak-anak juga cenderung bernapas lebih cepat dan sering kali lebih aktif secara fisik.
-Anak lebih sering bernapas lewat mulut, sehingga memudahkan polusi menembus jauh ke dalam saluran pernapasan bagian bawah.
-Tubuh dan organ anak masih dalam masa perkembangan yang membuatnya lebih mudah teriritasi.
-Sistem kekebalan tubuh yang belum maksimal membuat anak-anak lebih rentan terhadap efek polusi.