Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Bahaya Shaken Baby Syndrome, Cedera Otak pada Bayi Akibat Guncangan
10 Januari 2023 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain cedera fisik, salah satu risiko yang bisa dialami bayi adalah shaken baby syndrome atau sindrom bayi terguncang. Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini merupakan cedera otak serius yang dialami bayi akibat guncangan.
Ya Moms, mengguncang tubuh bayi dapat membuat sel-sel otaknya rusak, sehingga membuat oksigen terhambat masuk ke tubuh si kecil. Selain itu, kondisi ini juga berisiko menimbulkan kerusakan otak permanen hingga kematian.
Penyebab Shaken Baby Syndrome
Bayi memiliki otot leher yang lemah dan tidak dapat menopang berat kepalanya. Jika bayi diguncang dengan paksa, otaknya yang rapuh akan bergerak bolak-balik di dalam tengkorak. Akibatnya, kepala bayi akan memar, bengkak, hingga berdarah.
Pria biasanya lebih sering mengguncang tubuh bayi dengan kencang dibanding wanita. Selain itu, mengajak bayi melakukan hal-hal yang membuat tubuhnya terguncang, seperti misalnya menaiki wahana permainan, olahraga ekstrem, dan lain sebagainya, juga dapat meningkatkan risiko shaken baby syndrome.
ADVERTISEMENT
Gejala dan Komplikasi Shaken Baby Syndrome
Beberapa gejala shaken baby syndrome yaitu sebagai berikut
Orang tua umumnya kurang menyadari saat muncul memar di wajah bayi atau cedera fisik luar lainnya. Selain itu, cedera yang mungkin tidak langsung terlihat yaitu pendarahan di otak dan mata, kerusakan saraf tulang belakang, hingga patah tulang.
Dalam kasus ringan, bayi yang mengalami shaken baby syndrome mungkin terlihat sehat-sehat saja. Namun, seiring waktu ia mungkin akan mengalami masalah kesehatan hingga perilaku.
Dalam beberapa kasus, bayi yang mengalami shaken baby syndrome berujung pada kematian. Mereka yang masih hidup mungkin akan mengalami kondisi medis seumur hidup, seperti kebutaan sebagian atau total, keterlambatan perkembangan, cacat intelektual, gangguan kejang, hingga celebral palsy.
ADVERTISEMENT
Jika bayi mengalami gejala shaken baby syndrome, segera bawa si kecil ke dokter, Moms. Hal itu untuk mencegah bayi terkena komplikasi lain yang disebabkan oleh penyakit tersebut.