Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Balita Lebih Suka Main Sendiri Ketimbang Bersama Teman, Perlukah Khawatir?
9 Januari 2024 17:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua yang membawa balita ke playgroup atau mengikuti berbagai kelas untuk anak usia dini demi melatih si kecil bersosialisasi. Apalagi anak-anak yang lahir di masa pandemi COVID-19 cenderung tidak banyak berinteraksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun terkadang anak-anak justru lebih suka bermain sendiri ketimbang berinteraksi dengan temannya. Kondisi ini seringkali membuat orang tua khawatir dan bertanya-tanya. Apakah hal itu normal? Apakah tumbuh kembang si kecil ada masalah?
Kenapa Balita Lebih Suka Main Sendiri
Moms, ternyata balita yang lebih suka bermain sendiri ketimbang bersama teman adalah hal normal, kok. Mengutip laman MOM, sampai usia 2 tahun, anak-anak berada pada tahap awal perkembangan keterampilan bermainnya, yaitu tahap bermain paralel.
Di tahap paralel anak melakukan kegiatan bermain di antara anak yang lain, tanpa ada unsur saling mempengaruhi. Misalnya anak bermain puzzle dan anak lain juga bermain puzzle, mereka ada bersama tetapi tidak saling mempengaruhi. Seperti halnya Anda sedang duduk dalam 1 bangku bersama pasangan, sambil membaca buku sendiri-sendiri.
ADVERTISEMENT
Tahap bermain selanjutnya adalah tahap bermain asosiatif. Pada tahap ini, anak usia prasekolah melakukan kegiatan bermain bersama anak lain tetapi belum ada pemusatan tujuan bermain. Misalnya beberapa anak bermain menepuk-nepuk air di kolam bersama-sama.
Pada tahap ini, anak-anak juga belajar tentang berbagi mainan mereka dan belajar mulai bergiliran atau mengantre, dengan banyak bantuan orang dewasa.
Selanjutnya, balita akan memasuki tahapan bermain kooperatif, Moms. Ini adalah level tertinggi dari tahap permainan sosial. Anak-anak biasanya tidak mengembangkan permainan kooperatif sampai usia mereka 4 atau 5 tahun.
Dalam tahap ini, umumnya anak-anak berinteraksi satu sama lain, membentuk aturan, menetapkan peran dan bekerja menuju tujuan bersama. Ini adalah tahap di mana orang tua akhirnya dapat duduk dan menikmati diri mereka sendiri selama anak-anak bermain.
ADVERTISEMENT
Meskipun tahapan ini progresif, anak-anak akan belajar setiap tahap dengan kecepatan atau kemampuan yang berbeda-beda. Ada anak yang begitu cepat perkembangannya, namun ada juga yang begerak lamban. Jika Anda merasa si kecil agak lambat dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan ke tahap berikutnya, maka sebaiknya konsultasikan pada ahli atau psikolog.