Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Balita Suka Cemburu dengan Adiknya? Coba Tips Ini, Moms!
23 Desember 2024 10:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebagai ibu, Anda mungkin telah memberi tahu si kakak tentang kehadiran adik barunya sejak jauh-jauh hari. Kala itu, si kakak mungkin tampak baik-baik saja. Namun ternyata, setelah adiknya lahir, si kakak tetap saja mudah cemburu, sebab kini, ia tak lagi jadi satu-satunya pusat perhatian orang tuanya. Ya Moms, anak balita Anda bahkan mungkin saja merasa kasih sayang dari orang tuanya berkurang akibat kehadiran adik barunya.
Untuk mencuri perhatian Anda, biasanya anak balita akan bertindak seperti bayi atau bahkan sengaja menarik-narik Anda pergi ketika melihat Anda tengah mengurus atau bermain dengan si adik. Kondisi semacam ini tak jarang membuat ibu ingin marah atau menghukum anak pertamanya itu.
Tapi, Moms, sebaiknya jangan gunakan amarah ya saat anak balita Anda menunjukkan sikap ingin mendapatkan perhatian Anda. Ya, marah tak akan menyelesaikan masalah ini, Moms. Oleh karena itu, lebih baik Anda memberikan pemahaman kepada anak balita Anda dengan bahasa yang mudah dimengerti. Bagaimana caranya?
ADVERTISEMENT
Tips agar Balita Tidak Gampang Cemburu dengan Adiknya
Dikutip dari Young Parents, salah satu cara yang mungkin dapat Anda terapkan adalah membuat anak pertama Anda merasa penting. Meski masih balita, Anda bisa kok melibatkan si kakak untuk ikut merawat adiknya dari tindakan-tindakan sederhana. Misalnya saja, meminta bantuannya untuk membawakan popok atau mengambil barang lainnya milik si adik.
Ya Moms, cara tersebut diharapkan bisa memunculkan rasa tanggung jawab dan kebanggaannya sebagai seorang kakak. Hal tersebut juga dapat mengurangi kecemburuan dan rasa dendam kepada si adik.
Cara lain yang dapat Anda lakukan ialah dengan tetap menjadikan si kakak pusat perhatian di waktu-waktu tertentu. Misalnya, saat adiknya sedang tidur bersama ayahnya, Anda bisa menggunakan kesempatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Waktu-waktu tersebut bisa Anda gunakan untuk mengajak si kakak bermain atau mendongengi buku favoritnya. Dengan begitu, anak pertama Anda akan tetap merasa istimewa dan hal itu biasanya bisa mengurangi perasaan negatif tentang kehadiran si adik bayi.