Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Ilustrasi kopi. Foto: Shutter Stock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1631607877/vcuc3u0kd2aegwqqc2xl.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kopi sendiri dikenal sebagai salah satu minuman yang mengandung tinggi kafein. Orang dewasa saja memiliki batas maksimal konsumsi kopi dalam sehari agar terkena dampak negatif dari kafein. Bagaimana dengan balita?
Ya Moms, anak-anak tentu memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap kafein daripada orang dewasa. Sistem pencernaan si kecil mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk memproses kafein. Oleh karena itu, kopi sering kali dianggap bukan pilihan minuman yang aman untuk anak-anak terutama yang masih berusia balita.
Lantas, apa dampaknya jika balita minum kopi?
Kata Ahli soal Dampak Minum Kopi pada Balita
Ahli gizi Willow Jarosh, MS, RD, menjelaskan di laman Very Well Family, kopi merupakan minuman dengan kandungan kafein tertinggi kedua setelah soda. Kopi bukanlah minuman yang cocok untuk balita karena sering kali kafein di dalamnya memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan anak.
ADVERTISEMENT
Bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau sering misalnya, kafein di dalam kopi dapat menyebabkan kejang dan serangan jantung, yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Kafein juga dapat menurunkan nafsu makan, sehingga membuat anak-anak lebih sulit merasa lapar dan melewatkan jam makannya.
“Kopi yang dikonsumsi secara berlebihan berapapun usianya, memiliki efek negatif seperti, kecanduan, membuat anak hiperakif, susah tidur, nafsu makan memburuk, perubahan suasana hati, dan kecemasan berlebihan," kata Cassie Bjork, RD, LD, Founder dari A Healthy Simple Life dan Ahli Diet Berlisensi seperti dikutip dari Healthline.
Anak-anak, terutama balita, lebih berisiko mengalami masalah kesehatan jika mengonsumsi kafein karena mereka memiliki massa tubuh yang lebih sedikit, dan sistem pencernaannya pun belum bisa memproses kafein sepenuhnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak berusia 2 tahun yang sering minum kopi atau teh memiliki risiko 3 kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas di kemudian hari. Para ahli mengatakan risiko jangka panjang terbesar dari kafein adalah pengaruhnya terhadap fungsi otak anak yang sedang berkembang pada usia tersebut.
Meski begitu, sebenarnya bukan berarti si kecil tidak boleh mengonsumsi kopi sama sekali ya, Moms. Sebaiknya perhatikan dulu usia serta kondisi kesehatan anak, dan bila perlu berkonsultasi pada dokter sebelum memberikan makanan atau minuman baru untuk si kecil termasuk soal kopi.