Bantal dan Guling Berbahaya untuk Bayi Baru Lahir, Kok Bisa?

13 Desember 2021 18:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Set bantal dan guling bayi. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Set bantal dan guling bayi. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Bantal dan guling jadi perlengkapan bayi baru lahir yang umumnya dibeli orang tua. Kedua benda ini dianggap perlu dimiliki untuk memastikan bayi dapat tidur dengan nyaman.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya bayi baru lahir tidak membutuhkan bantal untuk menopang kepalanya saat tidur, lho. Bahkan American Academy of Pediatrics (AAP) menegaskan orang tua perlu mewaspadai penggunaan bantal, guling hingga selimut atau boneka di area tidur bayi karena dapat berbahaya.
Ya Moms, menurut AAP, hingga usia 12 hingga 18 bulan bayi sebaiknya tidur di atas permukaan datar yang kokoh dan bebas dari perlengkapan berbahan empuk seperti itu. Apa alasannya?

4 Risiko Bayi Baru Lahir Tidur dengan Bantal

Bayi tidur dengan bantal. Foto: Shutterstock.
1. Membuat bayi kepanasan
Mengutip The Health Site, sebagian besar bantal bayi memiliki sarung menarik yang biasanya terbuat dari polyester atau kain selain katun. Ini bisa meningkatkan panas di bawah kepala dan menyebabkan fluktuasi suhu di tubuh bayi.
ADVERTISEMENT
Keringat atau panas berlebihan akibat sarung bantal dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipertermia yang berakibat fatal dan bisa mengancam jiwa bayi Anda.
2. Membatasi gerak bayi
Biasanya orang tua tak hanya memberikan bantal di bawah kepala bayi, melainkan di sisi kiri dan kanan tubuhnya juga. Tujuannya tentu demi keamanan sang buah hati.
Tapi keberadaan bantal di sekitar bayi justru malah akan menghambat pergerakan bayi saat mereka sedang tersadar. Hal ini dinilai akan ikut mempengaruhi keterlambatan perkembangan motoriknya.
Ilustrasi bayi tidur Foto: Shutter Stock
3. Menyebabkan sindrom kepala datar
Menurut Web MD, rupanya menidurkan bayi di atas bantal yang empuk terlalu lama juga dapat menimbulkan sindrom kepala datar (plagiocephaly) pada si kecil. Ini bisa terjadi karena adanya tekanan yang terus-menerus, saat bayi tidur dalam posisi telentang sehingga kepalanya menjadi rata pada satu sisi.
ADVERTISEMENT
4. Meningkatkan risiko kematian bayi
Dikutip dari What to Expect, penggunaan bantal, guling, dan perlengkapan tidur yang empuk dan lembut lainnya dapat menimbulkan potensi tercekik, sehingga dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.
Perlu diketahui, SIDS merupakan kematian bayi yang tidak diketahui penyebabnya setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan tempat kejadian, autopsi, dan riwayat penyakit.