news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Banyak Acara Batal Gara-gara Corona? Atasi Kekecewaan Anak dengan 4 Langkah Ini

30 Maret 2020 17:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bersedih imbas corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bersedih imbas corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sekolah yang ditutup dan dialihkan jadi kegiatan belajar di rumah selama masa darurat corona? Mungkin masih bisa ditolerir anak. Beberapa anak bahkan merasa senang, karena mereka merasa mendapat liburan panjang.
ADVERTISEMENT
Tapi bagaimana dengan kegiatan atau acara lainnya? Mulai dari acara perayaan ulang tahunnya, pentas di tempat les yang sudah dipersiapkan berbulan-bulan sampai rencana liburan keluarga yang sudah dinanti-nanti begitu lama? Karena terpaksa batal semua, wajar bila anak merasa kecewa.
Nah Moms, jangan biarkan anak larut dalam kekecewaannya tanpa bantuan kita! Peran kita sebagai orang tua sangat ia butuhkan.
Apa saja yang bisa kita lakukan? Berikut tips dari kumparanMOM untuk Anda:

1. Bantu anak kenali emosinya

ilustrasi anak sedang menangis Foto: Shutterstock
Jangan abaikan apa yang dirasakan anak, Moms. Justru kita sebagai orang tua perlu memvalidasi emosi mereka. Entah itu perasaan kecewa, sedih, marah, dan perasaan lainnya. Demikian diungkap Dr. Neha Chaudhary, M.D., psikiater anak dan remaja di Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital, AS, seperti dikutip dari The New York Times.
ADVERTISEMENT
Bila si kecil terlihat resah, bingung atau kesulitan mengatasi emosinya, bantu dengan menamai perasaan itu. Sebagai contoh, Anda bisa katakan: 'Hal ini pasti begitu mengecewakan buatmu ya, Nak.' Atau, "Ibu paham, kamu pasti sedih, acara kita terpaksa batal."

2. Berempati pada anak

Ilustrasi ibu dan anak Foto: Shutterstock
Setelah mendorong anak untuk mengenali dan memvalidasi perasaannya, berempatilah. Anda bisa menjadi pendengar yang baik saat ia tengah meluapkan segala kekesalannya.
"Seperti terapeutik saat ada orang yang bersedia mendengar dan menemani, ketika sedang dirundung kekesalan," kata Gayle Cicero, Ed.D., asisten klinis profesor di Loyola Maryland School of Education, AS, dikutip dari The New York Times.
Pastikan saja respons Anda setelahnya bukan menghakimi ya, Moms! Apalagi menyampaikan hal-hal kompleks yang sulit dimengerti anak seusianya.
ADVERTISEMENT
Hindari pula 'menambah' bumbu kekesalan si kecil, dengan kekhawatiran dan ketakutan diri Anda. Misalnya berkata kemungkinan ada konspirasi dari penyebaran viruslah, sebuah azab dari Tuhan, dan lain sebagainya.
Yang perlu diingat, bisa saja tak berujung entah sampai kapan anak masih membicarakan kekesalannya itu. Kuncinya dalam hal ini, tetap sabar dan berbesar hati!

3. Anak lain juga mengalami hal serupa

ilustrasi anak sedang kecewa Foto: Shutterstock
"Anak-anak dapat merasa nyaman, setelah tahu bahwa mereka tak sendirian. Orang tua bisa menyampaikan ke anaknya, bahwa anak-anak lain di luar sana juga mengalami apa yang ia alami," kata Dr. Neha.
Ia melanjutkan, hal terpenting yang perlu orang tua lakukan adalah mengatakan pada si kecil bahwa, 'It's OK atau tidak apa-apa dan normal perasaan yang sedang kamu alami ini.' Dengan demikian, bisa membuat anak merasa nyaman.
ADVERTISEMENT

4. Atur kegiatan menarik di rumah

Menurut Robin F. Goodman, Ph.D., psikolog klinik di New York City, AS, saat mood anak sudah membaik, lebih baik Anda fokus dengan yang bisa dilakukan saat ini, daripada memberi janji 'setelah corona selesai, pesta dipastikan berlangsung.'
Lebih baik pada saat ini di rumah, Anda bisa fokus mengatur aneka kegiatan menarik di rumah guna melepaskan stres. Tentunya dengan keterbatasan yang ada, misal tetap merayakan ulang tahun anak namun hanya dihadiri keluarga inti, ngobrol dengan kakek-nenek via video call, dan sebagainya.
Ilustrasi merayakan ulang tahun anak di rumah. Foto: Shutterstock
The New York Times menulis, penelitian membuktikan bahwa mereka yang bisa mengatasi stres dengan baik dapat hidup lebih lama, dan pada anak dapat menumbuhkan ketangguhan.
ADVERTISEMENT
Lewat momen ini juga menurut Roseann Capanna-Hodge, Ed.D., psikolog dan dokter spesialis kesehatan jiwa anak di Connecticut, AS, bisa menjadi ajang bagi si kecil dalam belajar mengelola kekecewaan mereka.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!