Banyak Anak Terserang Virus Roseola, Seperti Apa Gejalanya?

15 Juni 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terkena penyakit roseola atau tampak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terkena penyakit roseola atau tampak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak ibu yang mengeluhkan anaknya mengalami demam yang diikuti ruam di beberapa bagian tubuh. Beberapa anak bahkan mengalami ruam hingga sekujur tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Banyak ibu yang khawatir anaknya terserang virus campak. Mengingat campak adalah salah satu penyakit berbahaya yang sangat menular dan bisa menjadi wabah.
Namun menurut spesialis anak dr. Reza Abdussalam, Sp.A, penyakit yang sedang banyak dialami anak tersebut bukanlah campak, melainkan infeksi virus roseola. Ya Moms, gejala infeksi virus roseola sekilas memang tampak seperti campak. Namun, roseola cenderung tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya.
Untuk lebih jelasnya tentang virus roseola, yuk simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Roseola?

Ilustrasi anak terkena penyakit roseola atau tampak. Foto: Shutter Stock
Mengutip Web MD, roseola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes. Infeksi virus roseola paling umum terjadi pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun.

Bagaimana Gejala Roseola pada Anak?

Anak mungkin tidak mengalami gejala apa pun selama 5-15 hari setelah terkena virus penyebab roseola. Gejala awal yang muncul biasanya berupa demam tinggi yang terjadi tiba-tiba, bisa sampai 39,5 derajat Celcius. Demam ini bisa terjadi 3-7 hari dengan gejala yang hilang timbul.
ADVERTISEMENT
Setelah demam hilang, biasanya baru muncul ruam kemerahan dan berbintik terutama di leher dan badan. Ruam ini biasanya tidak gatal dan hanya muncul selama beberapa hari. Umumnya pada periode ini, anak yang terinfeksi virus roseola masih tetap aktif bermain dan tampak tidak merasakan sakit.
"Jika keluar ruam, insyaallah enggak demam lagi. Ruam akan hilang 3-5 hari," kata Reza.
Dalam beberapa kasus, anak mungkin juga mengalami diare, batuk, dan kelopak mata yang turun atau bengkak.

Diagnosis dan Perawatan Roseola pada Anak

Web MD melansir, ciri roseola yang sangat khas adalah demam tinggi diikuti ruam. Biasanya, tidak diperlukan tes laboratorium.
Karena disebabkan oleh virus, si kecil tidak memerlukan antibiotik, Moms. Dokter biasanya hanya mengobati gejalanya agar lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
Untuk demam tinggi, mereka mungkin merekomendasikan acetaminophen atau ibuprofen. Jika anak mengalami gejala lain atau menjadi sangat sakit, mereka mungkin akan melakukan tes darah atau urine.
Roseola adalah jenis infeksi yang menular. Sehingga anak perlu dijauhkan dari orang lain setidaknya sampai demamnya hilang. Setelah hilang setidaknya selama 24 jam, mereka dapat bermain dengan anak lain, meskipun masih mengalami ruam.

Adakah Potensi Bahayanya?

Terkadang, demam yang sangat tinggi dapat menyebabkan kejang. Jika ini terjadi pada anak Anda, mereka mungkin pingsan untuk waktu yang singkat. Lengan dan kaki mereka mungkin tersentak selama beberapa detik atau menit. Mereka juga bisa kehilangan kendali atas kandung kemih dan usus mereka.
Namun kasus ini jarang terjadi, Moms. Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi si kecil, segera kembali ke dokter untuk mendapatkan penjelasan medisnya, ya.
ADVERTISEMENT