Banyak Ibu Hamil Kena Serangan Jantung, Bagaimana Mencegahnya?

2 November 2023 13:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyak Ibu Hamil Kena Serangan Jantung, Bagaimana Mencegahnya? Foto: aslysun/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Banyak Ibu Hamil Kena Serangan Jantung, Bagaimana Mencegahnya? Foto: aslysun/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ibu hamil dituntut selalu menjaga kesehatannya agar kehamilan berjalan sehat dan lancar. Namun, ada satu hal yang mungkin jarang disadari, padahal berperan sangat penting dalam pertumbuhan bayi kelak. Salah satunya memastikan kesehatan jantung selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Mayo Clinic melansir, di Amerika Serikat, hipertensi atau tekanan darah tinggi memengaruhi 1 dari setiap 12-17 kehamilan pada wanita berusia 20 hingga 44 tahun. Dampaknya bisa sangat fatal bagi bayi dan ibu, terutama yang sudah memasuki trimester akhir.
Tidak hanya itu, wanita juga rentan mengalami peningkatan risiko penggumpalan darah selama kehamilan hingga tiga bulan setelah melahirkan. Peningkatan risiko ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal yang membuat darah jadi 'lebih lengket'.
Selain itu, perempuan juga mungkin kurang aktif pada masa-masa akhir kehamilan hingga setelah melahirkan. Ini membuat tekanan rahim semakin besar pada pembuluh darah di panggul, dan berdampak pada terhambatnya aliran darah dari kaki ke perut. Sehingga, lebih mungkin mengalami pembekuan darah di kaki, paha, panggul, atau lengan. Dan bisa mengancam jiwa bila sudah pecah dan menyebar ke paru-paru, atau yang dikenal juga dengan emboli paru.
ADVERTISEMENT
Serangan jantung juga bisa terjadi selama kehamilan atau sesaat setelah melahirkan. Dikutip dari Mayo Clinic Proceedings, meski risikonya cenderung lebih rendah dari dua kondisi sebelumnya, serangan jantung tetap mengancam 1 dari setiap 12.400 wanita saat melahirkan atau hingga enam minggu setelah melahirkan. Para peneliti menduga peningkatan kasus serangan jantung berhubungan dengan usia ibu yang lebih tua saat hamil. Serta, juga berisiko meningkatkan kejadian obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi sebelum hamil, dan peningkatan kolesterol.
Nah Moms, untuk membantu Anda memastikan kesehatan jantung tetap optimal sebelum, selama, dan setelah melahirkan, yuk pahami apa saja pencegahan yang bisa dilakukan.

Ingin Jantung Lebih Sehat saat Hamil? Ini yang Perlu Ibu Hamil Perhatikan!

Ingin Jantung Lebih Sehat saat Hamil? Ini yang Perlu Ibu Hamil Perhatikan! Foto: Shutter Stock
Preeklamsia bisa terjadi sebelum kehamilan, sebelum minggu ke-20 kehamilan, dan trimester akhir. Komplikasi kehamilan yang satu ini dapat merusak hati, ginjal, dan sistem organ lainnya. Dan bahkan bisa berefek juga pada janin di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Jika Anda terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan, pastikan rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Setelah melahirkan, baik ibu dan anak mungkin tetap bisa mengalami masalah kesehatan lain, sekalipun hipertensinya telah hilang.
"Bahkan jika penyakit tersebut hilang setelah Anda melahirkan, dan kemudian muncul lagi di kemudian hari, itu dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang Anda," kata pakar penyakit kardiovaskular di Mayo Clinic, Sharonne N. Hayes, MD.
Misalnya, wanita dengan kelainan tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan kehamilan berisiko lebih tinggi terkena masalah jantung dan pembuluh darah di kemudian hari. Tahun pertama setelah melahirkan juga biasanya menjadi waktu-waktu krisis, sehingga penting untuk memantau kesehatan jantung Anda. Dan bila perlu lakukan pemeriksaan jantung seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi bayi baru lahir dari ibu yang menderita hipertensi mungkin mengalami gangguan pernapasan, atau perubahan struktur dan fungsi jantung. Makanya, dokter anak perlu melakukan pemantauan rutin beberapa bulan pertama setelah kelahiran.
Bagi Anda yang berencana untuk program hamil, tidak ada salahnya untuk rutin memeriksakan tekanan darah. Bila hasilnya tinggi, usahakan untuk menurunkannya lebih dulu sebelum hamil. Beberapa cara yang dilakukan adalah menurunkan berat badan, konsumsi nutrisi seimbang, olahraga teratur, dan mungkin perlu minum obat untuk mengendalikan tekanan darah.
Anda juga bisa menerapkan pola makan yang sehat, dan yang bisa diterapkan antara lain:
ADVERTISEMENT
Hingga kini, belum diketahui pasti mengapa beberapa wanita bisa mengalami preeklamsia dan yang lainnya tidak. Tidak ada cara untuk menyembuhkan atau mencegah preeklamsia secara total, tetapi Anda dapat mencegahnya dengan berkonsultasi rutin dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.