Bayi 5 Bulan di Sumbar Disebut Hamil, Ternyata Idap Tumor Teratoma

26 Oktober 2023 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi sakit. Foto: Simplylove/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sakit. Foto: Simplylove/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan kabar seorang bayi berusia 5 bulan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), disebut hamil. Bayi bernama Adnan Arfandi itu kondisi perutnya tiba-tiba membesar tidak wajar.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Adnan saat ini dirawat di ruang rawat anak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Menurut tim dokter yang menangani, Adnan mengidap penyakit teratoma yang merupakan tumor terdiri dari jaringan rambut, otot serta tulang.
“Jadi bayi ini lebih mengidap ke teratoma. Makanya mirip (ada bayi), karena ada jaringan tulang, seperti bayi,” kata Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, dr. Dovy Djanas, saat dihubungi kumparanMOM, Rabu (25/10) malam.
Teratoma paling sering terjadi di ovarium pada wanita, dan testis pada pria. Teratoma dapat bersifat jinak maupun ganas.
Terpisah, Dokter Spesialis Bedah RSUP M Djamil Padang, dr. Budi Arnofian, menjelaskan kemungkinan kelengkapan atau isi teratoma pada bayi Adnan seperti satu organ manusia yang hampir utuh. Kata dia, ini bisa terjadi dari 1 dari 30 ribu sampai 40 ribu kelahiran.
ADVERTISEMENT
“Terjadi karena ada pertumbuhan dari perubahan pola sel. Kemudian dengan perubahan pola sel ini terjadi pertumbuhan di dalam tumor tersebut. Secara morfologi kasus tumor ini terjadi pada usia berapa saja,” jelasnya.

Bayi Adnan Akan Dioperasi Hari Ini

Ilustrasi bayi dirawat di rumah sakit. Foto: Iryna Inshyna/Shutterstock
Sementara itu, Plt Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP M Djamil Padang, Bestari Jaka Budiman, mengatakan bayi Adnan akan dioperasi hari ini, Kamis (26/10).
Bestari menilai penyakit yang diderita Adnan cukup langka dan perlu penanganan khusus. Untuk itu, tim dokter dari RSUP M Djamil diturunkan yang terdiri dari dokter bedah anak, anestesi, bedah, radiologi, dan laboratorium.
“Kasus memang menarik, dan agak berat. Tim lintas sektoral, ada bedah anak, anestesi, kemudian bedah, radiologi, laboratorium, kita selalu tugas bersama, kita buat tim,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT